Mafia means Business

Catriel berjalan memasuki gedung yang menjulang tinggi di hadapannya.
Mungkin kalau di sini, aku dapat menemukan informasi, desahnya dalam hati.

Ia menghampiri meja tamu dan menanyakan mengenai informasi apapun yang bisa ia dapatkan mengenai seluruh perusahaan besar dan organisasi di End Earth. Namun tidak satupun jawaban mereka memuaskannya. Ia masih tidak dapat melacak keberadaan organisasi hitam itu... Black Hawk.

Saat ia hendak keluar dari gedung itu, Catriel menyadari ada sesuatu yang aneh pada gedung ini. Terlalu sepi. Bahkan untuk hari libur.
Rasa ingin tahu mengusiknya, dan ia pun berlari kecil ke belakang gedung, melalui gang sempit yang gelap dan tidak terurus.

Benar saja, cahaya di salah satu jendela di lantai empat gedung itu masih menyala terang, sementara yang lainnya sudah dipadamkan. Mungkinkah sedang diadakan pertemuan di sana...? Dengan cepat, Catriel memanjat tangga belakang, dan melompat ke salah satu balkon lantai tiga, berusaha menggapai balkon di lantai empat tanpa terdeteksi.

Dan apa yang ia dengar dari pertemuan itu nyaris saja membuatnya melepaskan pegangannya... Bisnis hitam dalam perdagangan senjata...!

Remus berjalan dengan santai menyusuri gang-gang sempit di sela-sela gedung. Jalan pintas favoritnya untuk bergerak cepat tanpa ketahuan.

Namun hari itu ada yang sedikit aneh. Tidak banyak orang yang ia temui di jalan maupun di distrik sekitar daerah itu. Apakah mereka semua mengisolasi diri atau apa?
Yah, apapun juga itu bukan urusannya.

Tidak sampai lima menit ia menyusuri gang sempit dan berkelok-kelok itu, suara besi yang bergemang pelan tertangkap oleh kuping tajamnya.
Remus berlari perlahan menghampiri sumber suara. Siluet seorang wanita ramping yang sedang berpegangan pada balkon lantai tiga membuatnya nyaris berteriak.

Dan yang lebih parah, itu Lusharda...

Devon berdiri tegak dengan mata penuh kewaspadaan. Tugasnya adalah mengawasi setiap gerak-gerik orang-orang di dalam ruangan ini. Terutama bila ada hal-hal mencurigakan yang bisa membatalkan transaksi perdagangan senjata yang sedang dilakukan oleh bosnya dengan pimpinan organisasi mafia lainnya. Atau bila ada hal-hal mencurigakan yang dapat membahayakan keselamatan bosnya, maka ia harus segera bertindak. Laksana anjing penjaga, itulah tugasnya disini.

Ketika transaksi sudah sampai tahap penandatanganan kontrak antar kedua belah pihak, tiba-tiba terdengar suara besi yang bergemang pelan dari arah balkon lantai empat, lantai tempat transaksi ini terjadi.

Devon segera bergegas keluar dengan senjata yang sudah siap untuk menyerang jika memang ada penyusup yang berniat menghalangi jalannya transaksi itu.

"Siapa itu?"

Catriel membeku, sadar ia telah mengumumkan keberadaannya dengan derit besi yang, seharusnya, samar di telinga orang biasa. Tapi itu tidak berlaku di sini.

Di mana ada pertemuan gelap, di situ ada anjing penjaga.
Dan memang layaknya seorang penjaga, mereka pasti akan bereaksi terhadap gangguan sekecil apapun.

Tangan yang masih memegang kusen balkonnya ia lepaskan, membuatnya kehilangan pegangan dan jatuh meluncur ke tanah yang keras di bawah. Seperti biasa, ia mendarat dengan sempurna, namun yang ada di hadapannya membuatnya lebih gugup dan membelalak.

"Kau-"
Remus? Teman lama yang juga tergabung dalam Ordernya?

"Siapa itu?"

Ketakutannya terbukti. Penjaga pertemuan gelap itu telah menemukannya...

Sesampainya di balkon Devon melihat dua sosok manusia di bawah, seorang wanita dan seorang laki-laki. Merekalah penyusup itu.
Maka Devon memutuskan untuk menyusul mereka dengan cara melompat ke bawah, ke tempat mereka berada sekarang.
Setelah berhasil mendarat dengan mulus, Devon kini mengarahkan senjatanya kepada mereka berdua.
"Apa yang kalian lakukan disini?"seru Devon dengan pandangan tajam sambil tetap mengarahkan senjata dengan waspada ke arah laki-laki dan wanita itu.