After a long battle [closed]

[timeline: after the valley]
Atas usul Catriel dan seorang gadis berambut biru yang sebelumnya bersama Kira dan Ryazely di valley,
mereka berjalan menuju hotspring. Ya, sang monster telah menyebabkan tubuh mereka semua terasa tidak
enak. Terutama Kira, Ryazely, dan Catriel yang masuk ke dalam goa itu.

Mereka sampai di hotspring saat matahari sudah terbenam. Bintang-bintang menghiasi langit malam yang
seakan menjadi atap pemandian air panas di end earth. Kira menanggalkan pakaiannya atasnya lalu mengenakan
selembar handuk. Ia segera membenamkan dirinya sampai sebatas bahunya ke dalam kolam pemandian.
Damn, this is good... Kira memejamkan matanya dan menaruh selembar handuk kecil di atas matanya.
Kelihatan sekali ia sangat menikmati mandi setelah pertarungan bodoh melawan mandragora yang bau itu.

Spoiler:

Catriel berjalan memasuki ruang ganti wanita dan menanggalkan pakaiannya yang penuh keringat. Sebenarnya ia agak canggung karena harus masuk ke pemandian campuran, tapi menolak untuk mandi adalah ide yang lebih bodoh dibanding mempertahankan egonya. Bukan favoritnya untuk berada dalam keadaan berkeringat dan lembab.

Setelah membereskan masalah pakaian, ia pun membuka pintu geser ke pemandian yang luas itu dan masuk ke dalam air hangat yang langsung memberikan kenyamanan pada tubuhnya yang letih. Ia membenamkan dirinya dan menarik nafas, berusaha melepaskan letih setelah pertarungan di goa yang lembab dan bau itu. Sambil menggerai rambut hitam panjangnya, ia pun bersender bada batu dinding pemandian.

"Mandi selalu merupakan usul terbaik seusai pertarungan," ujarnya pada Kira yang ada di dekatnya.

Ryazely yang juga telas sampai di permadian juga segera melepaskan pakaiannya dan digantikan dengan selembar handuk. Setelah itu ia bergegas masuk ke dalam arena permandian. Hangatnya terasa sekali walaupun ia belum menyelam di air panas itu. Ryazely berjalan ke arah permadian dan masuk ke dalam air panas itu.

Tubuhnya menjadi hangat seketika dan terasa sangat menyenangkan. Dunia rasanya di atas awan. Lega rasanya mandi di air panas setelah melawan monster besar yang jelek itu. Ryazely memejamkan matanya untuk menenangkan diri karena enaknya mandi di sana.

Lucius baru saja sampai di hotspring end earth. Cypher tidak suka bermain di hotspring. Terlalu panas katanya.

"Cypher, nanti kalau aku sudah selesai aku akan panggil kamu ya. Untuk sementara kamu bermain di laut, kan enak sambil mendinginkan diri..oke?" kemudian Cypher mengangguk. Memang sudah lama Cypher tidak bermain di laut di malam hari. Lumayan untuk refreshing untuk naga air seperti dirinya. Kemudian mereka berdua mengucapkan selamat tinggal.

Setelah memakai handuk, Lucius masuk ke tempat sekitar kolam. Saking semangatnya, Lucius langsung menyemplung ke kolam tanpa memperhatikan apakah di dalam kolam ada orang atau tidak.

"CANONBALLL!" teriaknya sambil lompat ke kolam.

Akibat loncatan Lucius mengakibatkan kolam yang luas itu menimbulkan cipratan yang cukup kuat.
"Aaaah ! Enak sekali! Aku harus sering-sering main ke hotspring nih!" ucap Lucius yang membawa pistol air.
"Tapi aku tidak enak kalau sering-sering..bagaimana dengan Cypher nanti..." gerutunya dengan kecil.

Setelah mengusap matanya baik-baik akibat telah mencemplungkan dirinya sebegitu kuatnya, ia menyadari bahwa ia tidak hanya sendiri. Ada Kira, Ryazely, dan seorang wanita yang tidak ia kenal.

"Kira, Ryazely, apa yang kalian lakukan di sini?"
Kemudian ia baru menyadari ada kehadiran seorang wanita bersama mereka.
"Salam kenal. Namaku Lucius" senyumnya tulus.

Mandi selalu merupakan usul terbaik seusai pertarungan

Kira mengangguk pelan tanpa menyingkirkan handuknya dari matanya. Ia sudah terlalu malas untuk berganti
posisi. Ia sudah benar-benar merasa nyaman.
"Hmm..." hanya suara itulah respon Kira terhadap Catriel. Ia tersenyum tipis.

Kira merasakan Ryazely juga memasuki kolam pemandian. Sepertinya Ia juga merasa nyaman sekali. Namun tunggu.
Catriel masuk ke dalam... Shit... Kira semakin tidak ingin melepas handuk yang menutupi matanya. Ia merasa
sedikit canggung dengan adanya seorang wanita yang berendam bersamanya. Kira malah mengikat selembar handuk
tipis menutupi matanya. Wajahnya memerah.

Tiba-tiba didengarnya suara cipratan air, besar. Satu-satunya orang yang senang melakukan hal itu adalah Lucius.
Walaupun sepertinya Ia sudah berusia lebih dari 15 tahun, ia masih terlihat dan masih bertingkah seperti anak
kecil. Dasar. Benar saja dugaannya, Lucius menghampiri mereka. Sepertinya Ia sedang tidak bersama Cypher.
Tumben sekali?

Kira, Ryazely, apa yang kalian lakukan di sini?

Kira menoleh ke arah Lucius tanpa melepas handuk yang terikat menutupi matanya, takut kalau-kalau Ia melihat
Catriel yang sedang mandi.
"Apa lagi selain mandi?" jawabnya datar seperti biasa.

Marianne mengikuti ketiga petarung itu. Ketika sampai di permandian air panas, ia langsung masuk ke dalam ruang ganti wanita. Ia melepaskan jubah yang belum ia kembalikan beserta baju-bajunya lalu mengenakan sehelai handuk.
Yak...terlipat dengan rapih..akan kukembalikan nanti katanya dalam hati setelah selesai melipat semua pakaian yang ada di hadapannya.

Marianne masuk ke dalam kolam air panas. Ia melihat bahwa ternyata Kira, Ryazely, dan Catriel telah mendahuluinya.

Ah...leganya berendam. Itu yang drasakannya. Setelah kepenatan dan bau yang menemani mereka tadi, berendam dan mandi seperti ini memang sangat menenangkan.

Tiba-tiba ada cipratan besar. Ternyata ada seorang lagi yang bergabung. Marianne tidak mengenalnya.

Catriel sengaja memposisikan dirinya di dekat ujung kolam air panas itu, terutama setelah Ryazely ikut masuk. Kabut uap yang berasal dari kolam air panas hanya menampakan sosok seorang wanita berambut hitam panjang dari sudut manapun dalam jarak tidak terlalu dekat. Ia tahu para lelaki juga tidak akan merasa nyaman kalau ia dekat-dekat dengan mereka di pemandian terbuka seperti ini. Walau Marianne sendiri tetap terlihat santai dan tidak begitu peduli...

Catriel meregangkan diri dan kembali mengurai rambutnya yang mulai basah karena uap.
Namun saat ia kira akan bisa bersantai lebih dari ini, sebuah teriakan terdengar olehnya...

"CANONBALLL!"

Disusul dengan cipratan air panas yang langsung menyerbu bagai tsunami...

Catriel mendelik saat cipratan air itu membasahi mukanya. Ia bisa melihat sesosok anak laki-laki di sana.

"Salam kenal. Namaku Lucius"

Catriel masih tidak sadar kalau ia sedang disapa. Ia hanya sedikit mundur dan mengangguk. Tampaknya anak ini mengenal Kira dan Ryazely.

Marianne merasa sangat nyaman dengan permandian air panas itu. Walau terjadi sedikit kehebohan karena cipratan tadi.
"Hei...Kenapa kau begitu? Apakah kau tidak melihat ada orang?", tanya Marianne dengan nada tenang, tersenyum, sambil mengarahakan pandangan ke arah anak lelaki itu.

Yak, niat Kira untuk bersantai di pemandian kandas sudah dengan kehadiran Lucius. Mulanya Ia mengharapkan
suasana pemandian yang tenang dan hangat, namun sekarang berubah total. Sekelilingnya menjadi jauh
dari tenang, begitu berisik.

Kira melepas handuk yang menutupi matanya dan melemparkannya ke wajah Lucius dengan wajah datar.
"Diam kau. Berisik." Kira mendelik ke arah bocah itu, kesal ketenangannya diganggu. Ia melihat sekeliling,
Di mana Cypher? ternyata Lucius benar-benar tidak membawa Cypher kesini.
"Hei, di mana Cypher?" tanya Kira.

Ia memandang langit malam yang penuh bintang. Kalau saja aku bisa naik ke atas sana... batinnya.

Catriel menahan geli di ujung... Melihat tingkah kekanakan para companionnya...
Walau sebenarnya tidak terbiasa berada di tengah-tengah orang lain seperti ini, anehnya, ia cukup menikmatinya... Memang, ini berbeda dari ketenangan yang biasa ia inginkan dan selalu menemaninya. Tapi ternyata tidak buruk juga sekali-kali terlibat dalam keributan...

Ia bahkan nyaris tertawa saat Marianne mengatakan,

"Hei...Kenapa kau begitu? Apakah kau tidak melihat ada orang?"

Walaupun wajah Marianne dihiasi dengan senyuman dan suaranya lembut, itu tidak menutupi kekesalannya... Catriel hanya tersenyum kecil dan mencelupkan diri ke dalam air panas lebih dalam lagi.

"Kira, Ryazely, apa yang kalian lakukan di sini?"

Ryazely menyadari atas kehadiran Lucius temannya yang polos itu. Ryazely kemudian melihat ke arah Lucius dengan tidak melihat Catriel dan Marianne. Lalu tersenyum pada Lucius.

"Kami sedang mandi di sini, Lucius. kau juga kan?" tanya Ryazely ramah dan tersenyum.

"Hei, di mana Cypher?"

Ryazely tertawa keras karena Kira bertanya pertanyaan yang menurut Ryazely itu konyol karena apakah mungkin seorang naga dimasukkan ke dalam permandian ini? bukankah airnya hanya akan habis karena begitu Cypher masuk ke dalam air, air akan langsung tumpah karena Cypher terlalu besar.

"Kira, kau ini lucu! masa Cypher yang seekor naga di bawa ke permandian? Kita tidak bisa mandi karena airnya habis." kata Ryazely sambil menahan tawanya.

"Siapa Cypher? Naga?", tanya Marianne ketika mendengar jawaban Ryazely.

Kira, kau ini lucu! masa Cypher yang seekor naga di bawa ke permandian? Kita tidak bisa mandi karena airnya habis.

Spontan Kira menggetok kepala Ryazely dengan gayung yang tersedia di pemandian itu.
"Bodoh. Bukan maksudku mengapa Ia tidak kesini. Masa kau tidak mengerti maksudku, jeez..."
Kira menghela napasnya, memang Ryazely ini sering sekali salah mengertinya.

Akh..!! Habis sudah keinginanku untuk berendam dengan tenang!! Kira kembali mendongak dan meletakkan
handuknya menutupi kedua matanya. Ia heran orang-orang di sekelilingnya ini dapat berendam dengan suasana
seribut itu. Ia bertanya-tanya mengapa pemandian ini mejadi ramai seperti itu.

Siapa Cypher? Naga?

"Ya, bisa disebut begitu lah.." jawab Kira malas tanpa menoleh kemanapun, terlanjur kesal karena keributan itu.

"Siapa Cypher? Naga?"

"Ya, bisa disebut begitu lah.."

Catriel tertarik dengan apa yang mereka perbincangkan. Naga...?
"Aku baru tahu ada yang memelihara naga di sini... Memang sebesar apa ia?"

"Bodoh. Bukan maksudku mengapa Ia tidak kesini. Masa kau tidak mengerti maksudku, jeez..."

ADUH!!

Ryazely kesakitan karena Kira memukulnya dengan gayung. Ia menggosok - gosok kepalanya dipukul agar rasa sakitnya bisa hilang sedikit. Ryazely bingung karena Kira berkata seperti itu karena ya jelas naga tidak ke sini bukan? paling hanya di depan hotspring ini.

"Kira! Sakit!! apa yang kubilang bener! Masa Cypher dibawa kemari? Paling dia hanya menunggu di depan. Bener tidak Lucius?" kata Ryazely sebal.

"Aku baru tahu ada yang memelihara naga di sini... Memang sebesar apa ia?"

Ryazely baru ingat Catriel belum mengenal ypher seekor naga yang sangat lucu dan besar. Perawakan Cypher berbeda dengan naga biasa. Cypher itu baik sekali. Bisa menemani orang yang ceroboh seperti Lucius.

"Tentu saja besar karena bisa mengangkat Lucius." kata Ryazely masih membelai kepalanya karena sakitnya masih berbekas.

"Ya, bisa disebut begitu lah.."

"Owh..Aku pikir naga itu hanya ada di dalam buku-buku. Kalau benar ada, aku sangat senang sekali.", ucap Marianne.
Ia mendengarkan kelanjutan perbincangan naga itu. Lalu ia menoleh kearah anak kecil pemelihara naga itu.
"Bolehkah aku bertemu dengan nagamu?", tanya Marianne pada Lucius.

"Diam kau. Berisik."

"Hei! Panas tahu handukmu itu! Huff.." Lucius sedikit sebal dengan Kira, sehingga ia sedikit menembakkan pistol air ke muka Kira.
"Haha! Rasakan pembalasanku ini!" ucapnya.

"Hei...Kenapa kau begitu? Apakah kau tidak melihat ada orang?"

"Hm? Oh maaf tadi aku sepertinya kegirangan. Ini pertama kalinya aku ke hotpring ini.." senyumnya tulus.

"Kira! Sakit!! apa yang kubilang bener! Masa Cypher dibawa kemari? Paling dia hanya menunggu di depan. Bener tidak Lucius?"

"Hahahaha..aku tidak tega kalau Cypher kutinggalkan begitu saja. Jadi kusarankan dia untuk berendam di laut sementara aku berendam di sini. Kebetulan sudah lama ia tidak bermain di sana. Pasti dia senang, lagipula ia tidak terlalu suka suhu panas."

"Tentu saja besar karena bisa mengangkat Lucius."

"Seikaii! Betul sekali!" ucapnya sambil memberi jempol ke arah Ryazely.

"Bolehkah aku bertemu dengan nagamu?"

"Oh tentu boleh! Aku yakin Cypher pasti akan senang bertemu dengan orang-orang baru yang baik sepertimu! Nanti Cypher akan ke sini juga kok setelah aku selesai berendam di sini." senyumnya.

"Aaah..pemandian air panas di sini enak sekali ya..Aku bisa berendam sedikit lebih lama dari yang kukira kalau begini.." ucapnya sambil menundukka badan sedikit demi sedikit. Benar-benar nikmat.

"Hm? Oh maaf tadi aku sepertinya kegirangan. Ini pertama kalinya aku ke hotpring ini.."

"Hahaha. Tidak apa-apa. Ceburanmu itu mengagetkan.", tanggap Marianne kepada Lucius. "Oya, salam kenal. Aku Marianne."

"Oh tentu boleh! Aku yakin Cypher pasti akan senang bertemu dengan orang-orang baru yang baik sepertimu! Nanti Cypher akan ke sini juga kok setelah aku selesai berendam di sini." senyumnya.

"Baiklah. Aku nanti akan menemui nagamu, Cypher.", balas Marianne dengan senyum yang lebar.
Permandian air panas itu begitu mengasyikkan. Melepas lelah dan menambah keceriaan. Begitulah kata hati Marianne.
"Ah...", katanya sambil berendam sampai lehernya tertutup.

CROTT!!!
Sepercik air menyembur di wajah Kira, sepertinya orang yang dapat melakukannya hanyalah Lucius yang
membawa pistol air. Kira menghela napasnya. Dosa apa aku terhadapnya...Aku hanya ingin bersantai.
batin Kira. Ia memejamkan matanya, pasrah.

Hahahaha..aku tidak tega kalau Cypher kutinggalkan begitu saja. Jadi kusarankan dia untuk berendam di laut sementara aku berendam di sini. Kebetulan sudah lama ia tidak bermain di sana. Pasti dia senang, lagipula ia tidak terlalu suka suhu panas.

Kira tetap memejamkan matanya, menikmati nyamannya mandi air hangat di malam hari yang dingin setelah
bertarung melawan mandragora sial itu.
"Dengar itu, Ryazely. Kau bodoh." katanya cuek tanpa membuka matanya.