End Earth
End Earth is an alter world which exists between the border of the heaven, hell, and Xion (Our Earth). The chosen souls from Xion will brought to End Earth to start a new life. Find new partners, new love, or even create your own history!

We welcome you to The Kingdom of Eternia =)

Join the forum, it's quick and easy

End Earth
End Earth is an alter world which exists between the border of the heaven, hell, and Xion (Our Earth). The chosen souls from Xion will brought to End Earth to start a new life. Find new partners, new love, or even create your own history!

We welcome you to The Kingdom of Eternia =)
End Earth
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

May 2024
MonTueWedThuFriSatSun
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Calendar Calendar

Latest topics
» Random shoutout
Light <closed now> EmptyMon Apr 11, 2016 2:21 pm by Cloenthy Firielle

» Diary (Hal yang amat sangat ga penting)
Light <closed now> EmptyMon Sep 23, 2013 6:50 pm by Kaoru Ryosuke

» More quizes!!! Heheheh...!!
Light <closed now> EmptySat Sep 08, 2012 6:42 pm by meraorcus rosarium

» The Lone Wolves (KirixZev fanfic) (17+)
Light <closed now> EmptyTue May 22, 2012 6:55 pm by Kirisawa Hiko

» EteChat is In The House!
Light <closed now> EmptyTue Nov 08, 2011 7:42 pm by Kirisawa Hiko

» The Long Lost Diary of Kirisawa Hiko [finished]
Light <closed now> EmptyTue Aug 16, 2011 10:04 am by Kirisawa Hiko

» What If Game
Light <closed now> EmptySun Jul 31, 2011 4:43 pm by Clyde Ezekiel

» CHAOS!!!!!
Light <closed now> EmptySat Jul 30, 2011 4:14 pm by meraorcus rosarium

» Japan's Earthquake
Light <closed now> EmptyWed Mar 16, 2011 5:58 pm by Rin

Who is online?
In total there is 1 user online :: 0 Registered, 0 Hidden and 1 Guest

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 49 on Wed Jul 03, 2019 8:43 pm

Light <closed now>

+2
Gary Stueward
Draconian Stueward
6 posters

Page 1 of 2 1, 2  Next

Go down

Light <closed now> Empty Light <closed now>

Post by Draconian Stueward Thu Sep 24, 2009 11:20 pm

Gelap... Pandangan Draco memudar seiring dengan rasa nyeri pada tenggorokan dan perutnya. Kegelapan menyergap, mengambil kesadarannya total dan membuatnya tenggelam dalam kegelapan abadi yang menakutkan.

Seharusnya begitu. Karena kematian itu begitu, kan? Itu yang Draco sering dengar dari televisi atau buku-buku yang dibacanya. Bukan juga Draco menyadari yang namanya 'kematian'. Tapi itulah yang ia rasakan. Pandangan yang menjadi gelap, dan suara-suara orang-orang di sekitarnya. Terdengar, tapi tak bisa menjawab, seperti manekin yang kaku dan tak bisa merespon kegiatan orang di sekitarnya. 'Mati', itu yang ia dengar. Suara pelayan, dokter pribadi, dan berakhir dengan terdengarnya suara isak tangis sang bunda yang meratapi kematiannya yang konyol.

Dan tiba-tiba sinar terang membias, menyilaukan pandangannya. Draco mengerjap, menyesuaikan diri dengan cahaya asing yang terasa di pelupuk matanya.

...Dimana ini...?

Hal pertama yang terlintas dalam pikiran Draconian Stueward saat menyadari dirinya berada di sebuah tempat yang sama sekali asing baginya itu. Mencubit pipinya yang ternyata sakit, celingak-celinguk seperti orang bodoh memandang keadaan sekitar yang sama sekali tak dikenalnya. Ada apa...? Kenapa? Bagaimana? Dimana? Berbagai pikiran bekecamuk, benar-benar bingung dan tak habis pikir ada dimana ini. Ah! Berarti tadi hanya mimpi. Ia masih hidup, belum mati! Mimpi yang konyol sekali. Lagipula, masa ia mati karena hal kecil begitu? Yang benar saja.

Draco mencoba bangun dari posisinyanya terduduk, yang ternyata bersandar pada salah satu air mancur yang sepertinya terletak di pusat kota. Sebelum matanya kembali mengerjap, menyadari ada sosok lain yang terduduk di sana dengan mata terpejam.

"Gary! Kau tak apa-apa?" Mengguncang bahu pemuda berambut keunguan disana, terlihat jelas kecemasan di wajahnya. Terdampar di kota tak dikenal dalam keadaan pingsan, dan sang sepupu tak sadarkan diri (tidur mungkin?) di sebelahhnya. Siapa tahu, Gary tahu sesuatu? Jangan bilang ini kerjaan iseng orang tuanya atau semacamnya. Tidak lucu, tahu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[OOC:@Gary: Maap god mod dikit desu.
@Siapapun: ini open, tapi rep setelah sepupukuh tercintah, Gary post ya desu]


Last edited by Draconian Stueward on Fri Sep 25, 2009 4:30 pm; edited 1 time in total
Draconian Stueward
Draconian Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 27
RnK : 53611
Join date : 2009-09-18

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Gary Stueward Fri Sep 25, 2009 3:20 am

Ada yang salah.

Ada yang salah dengan semua ini.
Mengapa ia tidak mampu melawan dirinya sendiri ketika rasa beku dan linu menyerang tubuhnya, seolah otaknya telah kehilangan fungsi dalam merespon. Ia ingin memanggil nama Draco, nama sepupunya yang kini tak lagi duduk bersamanya; telah tergolek di lantai tanpa sempat mengatakan apa yang terjadi pada dirinya. Draco menutup matanya. Pingsan?

Dan sepertinya sebentar lagi muncullah gilirannya untuk pingsan.

Mereka akan pingsan bersama? Konyol, dan terdengar aneh.

"Dra--" Ini bukan suaranya. Ia tahu ini bukan suaranya. Ia tidak memiliki suara yang berat, serak, dan tercekat seperti ini. Namun dirinya-lah yang berbicara. Tapi mengapa bahkan untuk memanggil sebuah nama saja begitu sulitnya, hingga ia mendengarnya seperti suara yang tengah sekarat. Ia kah?

Kecemasannya kepada sepupunya luntur begitu saja, bersamaan dengan terjatuhnya ia dari kursi yang sedari tadi ia duduki. Jatuh, namun kepalanya tidak sakit ketika membentur lantai, seolah rasa sakit yang sekarang sedang meremas lambung dan kerongkongannya adalah yang paling utama yang mampu ia rasakan. Penglihatannya buram. Permadani yang saat ini berada begitu dekat dengan matanya pun tak terlihat jelas. Ia punya gangguan penglihatan? Tidak pernah sebelumnya.

Menatap kepada Draco yang tampak sedang berbaring di sampingnya, Gary mencoba untuk tetap membuka mata. Sedang berusaha. Namun gagal. Karena ia merasa desakan di kelopak matanya untuk menutup, terasa lebih kuat seperti rasa kantuk yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dan, memang mungkin sebaiknya ia menutup matanya. Istirahat sejenak, hingga kemudian rasa sakit di dirinya hilang, dan terbangun untuk kembali beraktifitas normal.

-------

"Gary! Kau tak apa-apa?"

Suara. Ia mendengar suara. Dan ia mengenal suara tersebut.

Suara Draconian, sepupunya. Dan ia merasa terusik karena hal itu, belum lagi guncangan yang di berikan oleh tangan yang sedang menjamah bahunya, yang ia yakin adalah milik Draco juga. Apa ia sedang tidur dan butuh dibangunkan? Mau ada upacara? Atau rapat dengan anggota parlemen? Ia tidak harus ikut pun tak apa-apa kan? Karena ia masih ingin tidur sebentar lagi.

Tidur?

Memangnya kapan aku memutuskan untuk tidur?

Ia membuka matanya yang terasa perih dan berat, berusaha menangkap sinar yang masuk ke pupilnya. Dan hal yang ertama kali ia lihat adalah wajah seseorang yang familiar baginya, Draconian.
"Draco...?" Suaranya terdengar lemah, seperti orang yang menderita dehidrasi sehingga mengalami gangguan pada tenggorokannya. Tangan diletakkan diatas wajahnya, dan ia bangkit dari tempatnya tergeletak. Perlahan, mata golden itu mensensor apapun yang ada di sekelilingnya.

Semuanya terlihat asing. Kota. Kota yang asing.

"...." Pikirannya mencerna terlebih dahulu, mencoba menerima kalau ini bukanlah ruangan kamarnya, lalu beralih kepada Draco.

"Ini.... Bukan kamarku, kan?"

Spoiler:
Gary Stueward
Gary Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 28
RnK : 53621
Join date : 2009-09-17

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Draconian Stueward Fri Sep 25, 2009 4:02 am

"Ini.... Bukan kamarku, kan?"
Draco menggeleng, masih dengan wajah tidak mengerti. "Kukira kau tahu sesuatu," mendesah pelan dengan nada kecewa, karena secara tidak langsung, jawaban barusan juga menjelaskan bahwa sepupunya sama tak mengertinya dengan dirinya. Menjatuhkan dirinya terduduk di sebelah Gary, mengacak-acak rambutnya dan membuatnya makin berantakan.

"Bukan kamarmu, dan yang pasti bukan kota kita," menatap sekeliling, "dan sepertinya bukan negara kita juga...," kalimat terakhir diucapkan sedikit tidak yakin. Menatap sekeliling sekali lagi, memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang. Sebuah kehidupan. Kehidupan yang terasa begitu wajar, walau tetap saja sangat asing baginya.

Otak kembali berpikir. Apa juga ini. Kejadian terakhir yang ia ingat... apa ya...? Terakhir kali, ia sedang apa? Ayo ingat, ingat. Sedang apa ia sampai bisa-bisanya terdampar di tempat aneh begini.

Hmmm. Mari kita lihat. Ia sedang berkunjung ke istana, mengunjungi sang sepupu seperti biasa. Lalu si sepupu mengajaknya ke kamarnya, dan menghidangkan makanan asing yang belum pernah ia lihat.

Sampai sana... apa lagi? Ah, iya benar. Tanpa ragu ia makan, tentu saja. Pemberian Gary, tak mungkin ia sia-siakan. Ya, ia makan dengan suka cita. Begitu juga dengan Gary. Kemudian...

Draco menggaruk-garuk kepalanya. Kemudian apa...? ia tak ingat lagi...

"Ini dimana, sih...," Draco menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dengan depresi, menatap sekeliling, mencoba melihat-lihat, siapa tahu ada orang yang bisa ditanya. Berdiri, menepuk celananya yang pasti kotor karena duduk sembarangan. "Maaf, anu...," Draco menghampiri orang terdekat yang lewat di depannya, mengatur nada bicaranya sesopan mungkin, "Maaf mengganggu, bisa tanya sebentar? Ehh, nama tempat ini, apa, ya?"
-----------------------------------------------------------------------------------------------
[OOC: Draco bicara pada siapa saja yang rep setelah ini yang bukan Gary desu]
Draconian Stueward
Draconian Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 27
RnK : 53611
Join date : 2009-09-18

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by rui zero Fri Sep 25, 2009 8:13 am

Timeline: Anggap sehari setelah dari plaza
------------------------------------------------------

Kota yang penuh keramaian. Sudah sehari setelah kedatangannya di negeri yang masih tampak asing. Segala seluk beluk tentang kota ini belum sempat Zero jelajahi, para warga pun juga baru sebagian saja ia kenal, hanya yang pernah menyapanya ketika ia pingsan mendadak di 'pintu gerbang'. Ah, kesemua tentang negeri ini benar-benar masih terasa aneh oleh si pria yang bercita-cita ingin menjadi ahli pedang terbaik.

Seperti mimpi di siang bolong, kakinya terus melangkah hingga tanpa sadar ketika ia membelalakkan kedua mata merahnya ia sudah berada di tempat yang tak asing baginya. Plaza. Kalau tak salah begitulah orang-orang sini menyebutnya. Tetap ramai kapanpun juga. Apa kalau hari gelap juga seramai ini? Entahlah, malas berpikir. Bukan urusannya memikirkan itu lagian.

"Kira-kira, mereka ada lagi tidak ya, anak-anak manis itu?" gumamnya sambil mengingat-ingat pada hari pertamanya tiba di sini. Makhluk-makhluk manis yang telah membantu menyadarkannya dari pingsan, agak memalukan memang. Tapi mungkin kalau tidak pakai pingsan tidak akan ada kenalan mungkin ya. Tertawa dalam hati. Omong kosong itu!

Dua orang lelaki muda dan seorang perempuan imut yang ia cari-cari tidak didapatkannya. Yang ada adalah seseorang menegurnya. Spontan ia menghentikan langkahnya yang sedari melaju tanpa tujuan.

"Maaf, anu...,"

"Eh? Ya?" Zero menoleh pada si pemilik suara. Agar lebih terdengar jelas ia mendekat. Rupanya sesosok pria tampan dan dewasa bermahkotakan coklat terang. Kalau dilihat baik-baik bisa masuk dalam daftar apalagi berkulit putih. Dalam daftar apa, ia sendiri pun belum bisa memutuskan. Biasalah, otak penuh segala 'hal-hal kotor' selalu saja iseng merencanakan hal yang tidak-tidak.

"Maaf mengganggu, bisa tanya sebentar? Ehh, nama tempat ini, apa, ya?"

Ups. Zero terpaku seketika mendapat pertanyaan semacam ini. Mau menjawab apa, dirinya sendiri belum pernah tahu apa nama negeri asing ini. Yang ia tahu hanyalah tempatnya berdiri sekarang. Plaza. Tapi yang benar saja ia mau menjawab itu.

"Etto..." Seperti mendapat jawaban ujian siswa sekolahan, Zero mencoba berpikir lebih dalam. Kepalanya mendongak ke atas, dagunya bertopang pada satu telunjuknya.

"Kalau tidak salah sih namanya.... End Earth?" Mendapat satu nama yang pernah ia lihat di suatu tempat tapi tak jelas dimana itu, otaknya tak mampu bekerja lebih keras lagi kalau sudah harus mengingat nama tempat. Menurunkan kepalanya dan kini jarinya beralih ke samping keningnya, mengatupkan rapat-rapat kedua matanya yang sipit.

"Ahahaha... maaf Tuan, aku pun baru saja tiba di sini jadi tidak begitu tahu" Merasa pria itu lebih dewasa darinya, Zero memutuskan untuk menyebutnya dengan yang lebih sopan. Wajahnya berubah jadi seperti wajah anak cengengesan sebab tak berhasil membantu si orang asing. Asing, asing, asing... Haaaaah.... semuanya masih terasa asing....

"Memangnya Tuan baru tiba di sini?" Pertanyaan yang seharusnya tak perlu ditanyakan lebih lanjut, sebab sudah jelas dari pertanyaan yang ia dengar sebelumnya. Tapi hal ini biasa dalam percakapan. Basa-basi dari sebuah perkenalan lebih tepatnya.

Spoiler:
rui zero
rui zero
Commoner
Commoner

Posts : 61
RnK : 54245
Join date : 2009-09-07
Age : 31

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by civilla jellary Fri Sep 25, 2009 10:24 am

"permisi, kalau tidak mengganggu.."

seorang gadis berusaha memberanikan dirinya berbicara pada orang-orang yang nampak kebingungan

"dari yang kutanyakan pada orang-orang, tempat ini bernama End Earth, di kerajaan eternia lebih spesifiknya.Diperintah oleh seorang raja keren, namanya Ryo."

Jelly tersenyum berusaha menghilangkan rasa takut dalam dirinya.
kemudian ia baru ingat ia lupa memperkenalkan dirinya

"ah! maaf saya lupa memperkenalkan diri. Aku Civilla Jellary. di kehidupan sebelumnya saya biasa dipanggil Jelly untuk singkatnya. hehe"

Spoiler:


Last edited by civilla jellary on Mon Sep 28, 2009 11:12 pm; edited 1 time in total
civilla jellary
civilla jellary
Middle Class
Middle Class

Posts : 245
RnK : 53829
Join date : 2009-09-24
Age : 28
Location : pemukiman masyarakat

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Latifergus A. Fri Sep 25, 2009 12:21 pm

(Timeline : setelah bertemu Freya-san di Plaza)

Bosan. Bosan sekali..
Benar-benar tak ada kerjaan..

pikir Fergus sambil menyusuri Plaza.
Ia membawa sekotak takoyaki yang baru ia beli dan sedang memakan 1 buah bola takoyaki.
Mungkin saja kalau ia pergi ke sana, ia jadi ada kegiatan lain. Hari ini Plaza benar-benar ramai, lebih ramai daripada ketika Fergus baru pertama kali datang ke End Earth.

Ia menusuk 1 bola takoyaki yang tersisa, membuang kotaknya ke tempat sampah.Tiba-tiba seseorang menyenggolnya dan membuat takoyaki yang terakhir itu jatuh ke tangannya. Tangannya pun berlumuran saus takoyaki.

Sial! Kenapa sih aku tidak bisa dibiarkan makan dengan santai disini..
pikirnya kesal.
Ia meronggoh sakunya, mengambil sapu tangan untuk mengelap tangannya yang kotor.
Ng? Apa ini?
Sebuah gantungan berbentuk lumba-lumba tersangkut di saputangannya. Segera ia mengambil benda tersebut lalu mengelap tangannya.

Plaza semakin ramai saja. Tanpa sengaja, seorang anak kecil menabraknya dari belakang dan anak itu langsung pergi.
Cih! kenapa hari ini banyak orang yang senang menyenggolku.
Hm? mana gantungan lumba-lumba itu?

pikir Fergus sambil mencari gantungan lumba-lumba itu. Ternyata gantungan itu terjatuh dekat beberapa orang yang tak jauh di depannya.

"Permisi. Aku mau mengambil barangku yang terjatuh"
katanya tanpa ekspresi kepada orang-orang yang ada di depannya itu.

Spoiler:
Latifergus A.
Latifergus A.
Middle Class
Middle Class

Posts : 221
RnK : 54020
Join date : 2009-09-11

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Frezykh Ryazely Fri Sep 25, 2009 1:22 pm

Ryazely yang seperti biasa terlalu suka untuk pergi ke tempat - tempat ramai. Ia senang sekali melihat keadaan di Plaza yang begitu ramai dan senang karena ia pastinya akan melihat banyak orang yang baru yang datang ke End Earth ini. Ryazely berpikir bahwa orang - orang baru di sini sanagtlah menarik seperti Kira, Crein, dan masih banyak yang lainnya.

Saat sedang berkalan - jalan di Plaza, ia menemukan 5 sosok orang yang tidak dikenalnya. Diantaranya 1 orang anak perempuan dan 3 orang laki - laki. Laki - laki yang lain ia kenal, yaitu orang yang ia temui di Plaza kemarin. Kalau tidak salah namanya Zero. Dengan segera Ryazely menghampiri mereka karena ingin menyapa mereka.

"Hai semuanya. Kalian baru di sini? Apakah ada yang ingin tanyakan di sini?" tanya Ryazely ramah dan tersenyum lembut tentunya
Spoiler:
Frezykh Ryazely
Frezykh Ryazely
Branch #1 Family Member

Posts : 392
RnK : 54691
Join date : 2009-09-07
Age : 30

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Draconian Stueward Fri Sep 25, 2009 4:23 pm

Pertanyaan bersambut dengan mulusnya. Seorang pemuda sopan berambut merah muda, yang sayangnya tidak memberi jawaban yang cukup memuaskan bagi sang (mantan) bangsawan. 'End Earth', ia bilang. Nama kota (atau negara?) yang cukup aneh, kalau tidak dibilang agak meragukan. Draco yang notabene pelajar rajin, cukup mengetahui seluk beluk geografis dunia---bahkan sampai ke negeri-negeri kecil seperti negerinya sendiri. Dan ia sama sekali tak pernah mendengar ada tempat bernama 'End Earth'.

End Earth. Akhir bumi/dunia?

Brrr. Entah kenapa ia jadi merinding. Nama yang membuatnya memiliki firasat buruk. Berbagai pikiran aneh dan negatif berkecamuk, sebelum ia ingat kalau ia masih 'berbicara' pada si rambut merah oranye.

"Aaah, iya, aku baru... sepertinya begitu," menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal lagi, tersenyum sedikit sebagai ramah tamah. Melirik pada Gary yang masih terduduk, sekedar meminta pendapatnya dengan isyarat mata mengenai apa yang harus mereka lakukan kini. "Memangnya... ini tempat apa...?" jangan bilang ini semacam tempat penampungan atau pembuangan bagi keluarga kerajaan dalam masalah politik---atau semacamnya. Memangnya negerinya sedang perang, ya? Seingiatnya tidak. Aman damai tentram sentosa, atau begitulah setidaknya yang terlihat. Pertentangan politik dengan negeri tetangga memang ada, tapi tak sampai membuat pecah perang.
"permisi, kalau tidak mengganggu.."
Sebuah sapaan lain. Seorang gadis pendek berambut coklat, tiba-tiba muncul di antara mereka dan menjelaskan---sesuatu yang memang Draco pertanyakan sejak tadi.
"dari yang kutanyakan pada orang-orang, tempat ini bernama End Earth, di kerajaan eternia lebih spesifiknya.Diperintah oleh seorang raja keren, namanya Ryo."
Eternia...? Apa lagi pula itu. Benar-benar tak pernah dengar. Rupanya, ia masih kurang belajar. Padahal, hari-harinya sebagian besar dihabiskan untuk membaca buku dan belajar, hingga ia berpikir ia sudah cukup banyak tahu mengenai keadaan dunia. Tapi, rupanya salah besar. Masih banyak hal yang ia tak ketahui.
"ah! maaf aku lupa memperkenalkan diri. Aku Civilla Jellary. di kehidupan sebelumnya aku biasa dipanggil Jelly untuk singkatnya. hehe"
Si gadis manis memperkenalkan dirinya. Draco tersenyum ramah untuk membalasnya, walau jelas terlihat wajahnya masih pucat. "Ah, terima kasih banyak atas keterangannya. Namaku Draconian Stueward, biasa dipanggil Draco," menoleh pada Gary, "dan ini sepupuku, Gary Stueward."

Memberi jeda sejenak, sebelum menyadari ada kalimat yang terasa janggal.

"Eh, tu-tunggu, barusan, kau bilang 'kehidupan sebelumnya'? Maksudnya... apa, kalau boleh tahu?" Tak segan mempertanyakan yang tak dimengerti. 'Kehidupan sebelumnya', terasa horor dan seperti cerita misteri saja. Dan Draco paling lemah dengan yang namanya horor atau sejenisnya. Membuat merinding saja.
"Permisi. Aku mau mengambil barangku yang terjatuh"
Orang lain lagi. Berambut perak, tanpa ekspresi berarti. Ingin mengambil barang, ia bilang. Draco mengerjap dan melihat ke bawah---karena biasanya barang yang dicari jatuh atau semacamnya, kan? Dan rupanya benar, ada sesuatu di dekat kakinya---entah apa.

Draco memungut benda mencurigakan tersebut, yang ternyata adalah gantungan kunci berbentuk lumba-lumba. Benarkah ini benda yang dimaksudnya?

"Apakah ini benda yang kau maksud?" tersenyum ramah, menyerahkan benda tersebut ke pemuda bermahkotakan perak barusan. Semoga tidak salah. Kalau sampai salah kan malu juga rasanya.
"Hai semuanya. Kalian baru di sini? Apakah ada yang ingin tanyakan di sini?"
Lagi-lagi, Draco dikagetkan dengan seseorang yang menyapa. Kali ini pemuda berambut biru. Wow, penduduk tempat ini ramah-ramah, ya. Sangat bersahabat pada pendatang baru. Tahu saja kalau ia butuh bantuan.

"Iya, saya baru!" menjawab kelewat semangat karena merasa mungkin saja pertanyaannya bisa terjawab. "Oh, maaf, namaku Draconian Stueward, dan ini sepupuku, Gary Stueward," tak ditanya memang, tapi sebelum menanyakan segala macam, sebaiknya memperkenalkan diri dulu kan untuk kesopanan. Gadis di situ juga sebelumnya langsung memperkenalkan dirinya, jadi tak apa-apa, kan?

"Err, karena berbagai sebab dan akibat, kami terdampar di tempat ini tanpa tahu apa-apa," bingung memulai penjelasan, karena memang pikirannya sedang kacau. Terlalu membingungkan. "Tempat ini... sebenarnya tempat apa?" pertanyaan pertama yang terbesit di otaknya. Tempat apa. Di belahan bumi mana. Kenapa dia ada di sini, dan segudang pertanyaan lainnya. Tapi untuk sementara ini, itu dulu tampaknya.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler:
Draconian Stueward
Draconian Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 27
RnK : 53611
Join date : 2009-09-18

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Gary Stueward Fri Sep 25, 2009 11:28 pm

"Bukan kamarmu, dan yang pasti bukan kota kita,"
"dan sepertinya bukan negara kita juga...,"

Ia putra mahkota, semua orang tahu. Draco seorang bangsawan, semua orang mengenalnya. Namun demi Tuhan, mereka bukan tokoh dongeng yang memiliki alur cerita dimana sang bangsawan dan pangeran terjebak di sebuah negara tak bernama yang kemudian akan mempertemukan mereka dengan seorang putri cantik yang dikurung oleh seekor naga.

Mereka bukan khayalan, semua orang tahu.

Jadi jawaban yang diberikan Draco kepadanya membuat nalarnya bekerja. Bukan kamarku, bukan kotaku, bukan pula negaraku. Lalu... Mereka dimana? Jangan bilang kejadian yang sering terjadi di dongeng-dongeng pengantar tidur itu sedang berlaku di keadaannya sekarang. Pangeran dan bangsawan yang terlempar ke dimensi lain, atau apa pun sebutannya. Konyol. Ini konyol.

Masih terdiam dari tempatnya terduduk, Gary membiarkan Draco yang tampaknya berinisiatif untuk mendekati salah seorang yang lewat dan menanyakan perihal tempat mereka berada sekarang. Ia mendengarnya dengan jelas. End Earth, katanya.
Huh! Nama macam apa itu. Tak pernah ia mendengar sebuah negeri bernamakan End Earth. Ia berjalan mendekati Draco, dan tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri mereka, mengucapkan beberapa hal yang terdengar asing secara beruntun, mulai dari kerajaan Eternia, raja keren Ryo, lalu kehidupan sebelumnya. Semuanya membuat Gary mengernyitkan alisnya.

Kemudian, datang lagi 2 orang asing secara berturut-turut menghampiri mereka. Yang satu menanyakan barangnya yang terjatuh, yang kemudian ditemukan oleh Draco dan diserahkan kepada orang tersebut. Dan satu lagi, datang-datang menanyakan bantuan. Seorang guide kota, mungkin?

Ia hanya diam saja selama Draco berinteraksi dengan orang-orang asing tersebut. Dirinya tidak terbiasa berada di kerumunan seperti ini tanpa satu pun pengawal yang biasanya mengawasi. Ia harus berjaga-jaga untuk melindungi dirinya dan Draco, siapa tahu ada orang yang berniat jahat kepada mereka dengan kedok keramah-tamahan. Sebuah pikiran yang picik, yang memang sudah ditanamkan keluarganya sejak ia masih kecil agar ia bisa selalu waspada ketika berhadapan dengan siapapun.

"Kau." Ia menunjuk kepada laki-laki berambut biru, "Siapa?" Lalu jarinya berganti arah, kepada laki-laki bermata merah yang pertama disapa oleh Draco. "Lalu kau juga. Siapa?"

Nadanya datar, begitu pula dengan ekspresinya. Mengabaikan kenyataan bahwa ia sedang berada di negeri orang, ia masih bertingkah selayaknya seorang pangeran ditempatnya berasal. Menanyakan hal yang ingin ia ketahui dengan tanpa rasa sungkan. Sungkan, bukan sebuah kata yang bisa dikenal Gary sang putra mahkota.
"Beritahu nama kalian jika kalian mengerti norma kesopanan." Masih sama datarnya dengan kata-katanya tadi.

Perempuan bernama Jelly dan seorang lagi yang tadi sempat kehilangan sesuatu, tidak mendapatkan pertanyaan apapun darinya karena Gary berpendapat bahwa gadis bernama Jelly itu sudah memperkenalkan dirinya, dan seorang yang berambut putih itu tampaknya hanya sedang memiliki urusan dengan barangnya, bukan dengan mereka.

Jadi untuk sekarang, perhatiannya lebih teralih kepada dua orang yang masih asing tersebut.

Spoiler:
Gary Stueward
Gary Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 28
RnK : 53621
Join date : 2009-09-17

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by rui zero Sat Sep 26, 2009 3:28 am

"ah! maaf aku lupa memperkenalkan diri. Aku Civilla Jellary. di kehidupan sebelumnya aku biasa dipanggil Jelly untuk singkatnya. hehe"

Tiba-tiba datanglah seorang gadis yang menyebutkan bahwa negeri ini bernama sesuai dengan yang ia sebutkan. End Earth katanya. Fuuh, syukurlah jawabannya tepat sekali. Dan juga disebutkan bahwa negeri ini diperintah oleh seorang raja yang keren bernama Ryo. Jadi penasaran seperti apakah orangnya.

Ah ya, gadis itu juga memberitahukan namanya. Nama yang mudah diingat. Sip, satu lagi seorang kenalan. Bukan, tambah lagi dua orang. Ya dua orang, sebab si pria dewasa itupun juga memperkenalkan dirinya dan satu orang yang belum sempat ia dengar suaranya. Draconian si pria dewasa dan satu lagi yang ternyata merupakan sepupunya, Gary.

"Hi! Namaku---" ucapannya terhenti seraya terdengar seseorang yang datang tiba-tiba membutuhkan pertolongan. Ya ampun, kena kutukan apa sih dia ini sampai-sampai setiap kali ingin berkenalan selalu saja gagal. Ya sudahlah, mungkin tidak juga penting menyebutkan namanya.

"Permisi. Aku mau mengambil barangku yang terjatuh"

Eh? Apa? Barang yang terjatuh? Zero berusaha mencari benda yang terjatuh disekitarnya. Tapi hasilnya nihil. Sudah ditemukan lebih dulu oleh si pria yang bertanya padanya barusan. Baguslah. Berati tidak perlu sampai bergotong royong mencari di kerumunan kota.

"Hai semuanya. Kalian baru di sini? Apakah ada yang ingin tanyakan di sini?"

Mata merahnya membulat besar saat suara yang tak asing terdengar ditelinganya. Dan benar saja, sesosok pemuda berambut biru yang pernah ditemuinya saat ia tiba pertama kali di sini.

"Ah! Kau si rambut biru!" Zero menyapa dengan semangat, melambaikan telapak tangannya yang besar. "Masih ingat aku kan?" Beralih kini menuju pada si pemuda manis yang sempat ia cari-cari sosok itu ketika sebelum ia bertemu dengan dua orang pria yang sempat ia dengar kalau ternyata mereka itu terdampar di negeri ini.

"Lalu kau juga. Siapa?"
"Beritahu nama kalian jika kalian mengerti norma kesopanan."

Ah... akhirnya datang juga kesempatan ini, kesempatan untuk memperkenalkan diri. Dikira mereka sudah asyik berbincang dengan para warga yang datang berkumpul tiba-tiba di tengah-tengah hamparan keramaian kota.

"Ah maaf Tuan, namaku Rui Zero! Yoroshiku" Seperti pose memberi hormat pada upacara kenaikan bendera, dengan suara penuh semangat Zero memperkenalkan dirinya pada si penanya. Logat dari bahasa nenek moyangnya tak pernah luput dari tata cara berkenalan, padahal ia sadar bahwa sekarang ia sudah berada di tempat yang sudah pasti orang-orang tak akan mengerti bahasanya.

"Tapi panggil saja Zero! Aku juga pendatang baru di sini, sama seperti kalian"
rui zero
rui zero
Commoner
Commoner

Posts : 61
RnK : 54245
Join date : 2009-09-07
Age : 31

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Frezykh Ryazely Sat Sep 26, 2009 8:45 pm

"Kau." Ia menunjuk kepada laki-laki berambut biru, "Siapa?"
"Beritahu nama kalian jika kalian mengerti norma kesopanan."

"Ah! Kau si rambut biru!"
"Masih ingat aku kan?"

Ryazely yang menawarkan bantuan melihat ke arah pemuda yang menanyakan namanya. Dilihat dari tutur katanya yang seperti itu dirasalah bahwa ia dulunya adalah seorang yang terhormat dan sangat dihormati oleh orang lain. Bangsawankah? Pangerankah? Bagi Ryazely itu sama sekali tidak membuatnya gugup. Setelah itu ia melihat ke arah pemuda yang berambut merah. Orang yang ditemuinya kemarin siang di Plaza. Tentu saja ia ingat dan tersenyum pada pemuda berambut merah itu. Ryazely kemudian mundur selangkah kemudian membungkukkan badannya layakanya ia memberi salam kepada orang kerajaan walaupun ia tidak pernah melakukannya pada Ryo yang merupakan raja di End Earth ini.

"Salam kenal, namaku Frezykh Ryazely. Kalian noleh memanggilku Ryazely. Untuk yang menanyakan namaku, bolehkah aku mengetahui apakah di masa lalu kau ini seorang pangeran atau bangsawan? tutur katamu seperti layaknya orang kerajaan. Dan siapakan kalian semua? Boleh aku tahu nama kalian?" kata Ryazely ramah sambil kembali berdiri tegap.

Ryazely kemudian mengamati semuar orang yang ada di sana. Dilihatnya seorang gadis yang cantik, rambutnya berwarna coklat kemerahan dikepang dan bermata hitam. Seorang gadis yang cantik dan tampaknya lebih muda darinya. Ryazely melihat ke arah gadis itu dan tersenyum lembut padanya. Lalu ia melihat ke arah seorang pemuda yang memakai kalung lumba - lumba. Mengingatkan dia dengan Searyth, hewan peliharaan Ryazely yang hidup di laut. Membuat Ryazely ingin pergi ke laut dan mengunjunginya lagi.

Spoiler:
Frezykh Ryazely
Frezykh Ryazely
Branch #1 Family Member

Posts : 392
RnK : 54691
Join date : 2009-09-07
Age : 30

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by civilla jellary Sat Sep 26, 2009 8:58 pm

untuk orang-orang yang baru saja bergabung dalam kerumunan itu, sekali lagi ia memperkenalkan diri

"sekali lagi perkenalkan, civilla jellary, jelly saja cukup"

kemudian tersenyum membalas senyuman pemuda yang memperkenalkan dirinya sebagai ryazely

"kami masih sedikit bingung tentang tempat ini bisakah kalian menjelaskan pada kami lebih lanjut?"

pintanya kepada siapapun, entah itu ryazely ataupun pemuda berambut perak, yang bisa menjawab kebingungan itu

Spoiler:
civilla jellary
civilla jellary
Middle Class
Middle Class

Posts : 245
RnK : 53829
Join date : 2009-09-24
Age : 28
Location : pemukiman masyarakat

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Latifergus A. Mon Sep 28, 2009 9:11 pm

"Apakah ini benda yang kau maksud?"
"Iya, benda yang merepotkan ini. Terima kasih."
Biasanya Fergus membalas orang lain yang membantunya dengan senyuman, tapi tidak untuk kali ini.
Moodnya sedang kurang baik.

"Beritahu nama kalian jika kalian mengerti norma kesopanan."
"Apa maksudmu? Kau yang kurang sopan,seharusnya kau bertanya bila ingin mengetahui nama orang lain, bukan dengan menyuruh."
katanya sedikit kesal.
Biasanya Fergus biasa saja kalau ada orang yang berkata cukup ketus. Tapi ia tidak menyimpan rasa permusushan dengan orang yang bernama Gary.

"sekali lagi perkenalkan, civilla jellary, jelly saja cukup"
Jelly?
Aku pernah mendengar nama itu..
Ah! Aku ingat!

pikirnya.
"Apakah.. kita pernah bertemu sebelumnya? Kalau tak salah.. kau sempat kuberikan sebagian takoyaki."
kata Fergus sedikit terkejut.
Ia tak menyangka akan bertemu lagi gadis itu lagi.

"kami masih sedikit bingung tentang tempat ini bisakah kalian menjelaskan pada kami lebih lanjut?"
Fergus terkejut mendengar hal tersebut.
"Jangan katakan.. Kau sudah lupa semua apa yang kukatakan..?"
katanya pada Jelly.
Aneh.
Kenapa gadis ini bisa melupakan penjelasanku?
Apa karena dia terlalu sibuk memakan takoyaki?
Entahlah..


Fergus menengok ke arah orang yang berambut biru,
"Sebaiknya, kau yang menjelaskan saja pada semuanya. Tapi dengan bahasa yang mudah dan gampang diingat, karena gadis ini tampaknya tak mengingat apapun tentang End Earth, walau sudah kujelaskan."
katanya.

Spoiler:
Latifergus A.
Latifergus A.
Middle Class
Middle Class

Posts : 221
RnK : 54020
Join date : 2009-09-11

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Draconian Stueward Tue Sep 29, 2009 1:56 am

Benar rupanya benda yang dipungutnya milik si rambut putih. Syukurlah. Jadi ia tak malu juga.

Gary bangkit dari duduknya, dan mulai bertanya pada orang-orang yang berkumpul di sana. Aah, benar-benar Gary, calon raja! Sikapnya terlihat sangat keren dan berwibawa. Draco selalu mengagumi sikap sepupunya yang menurutnya benar-benar cool itu. Bertekad akan selalu berada di sisinya dan mendampinginya kalau bisa, memantau sepak terjangnya memimpin kerajaan suatu hari nanti. Draco yakin, ia akan menjadi seorang raja yang hebat di masa depan.

Tapi, si rambut putih tampaknya tidak terlalu menyukai sikap angkuh si sepupu. Wajar memang, karena tak semua orang bisa begitu saja menerimanya. Apa lagi, ini negeri asing, dimana sepertinya status bangsawan mereka tidak diketahui. Draco memilih diam, berharap pemuda itu akan maklum. Orang memang sering salah sangka. Padahal, Gary sangat baik. Hanya sedikit tertutup, dan tak semua orang bisa melihatnya, tentu. Apa lagi orang yang baru kenal.

Si rambut pink-orange rupanya kenal dengan si rambut biru. Memperkenalkan dirinya sebagai 'Rui Zero', dan mengatakan kalau ia juga baru disini. Setidaknya, ia tak sendirilah. Walau tetap saja, ia dan Gary tidak mengerti kenapa mereka bisa ada di tempat ini.


"Salam kenal, namaku Frezykh Ryazely. Kalian noleh memanggilku Ryazely. Untuk yang menanyakan namaku, bolehkah aku mengetahui apakah di masa lalu kau ini seorang pangeran atau bangsawan? tutur katamu seperti layaknya orang kerajaan. Dan siapakan kalian semua? Boleh aku tahu nama kalian?"

Si rambut biru memperkenalkan dirinya kini. Namanya... siapa tadi? Aduh, susah sekali diingat. Frezykh Ryazely. Ada unsur 'Jelly'nya juga. Kalau dipanggil 'Jelly 2' bagaimana, ya?

Hush, hush. Ngaco ah. Jangan main-main dengan nama orang.

Si rambut biru cukup tajam juga. Ah, bukan. Memang Gary-lah yang memiliki aura seorang calon raja. Bahkan orang asing segera tahu kalau ia orang kerajaan, semua itu karena kharisma yang dipancarkan oleh sepupunya itu. Gary memang hebat. Ia harus belajar banyak darinya.

Si gadis mengenalkan dirinya sekali lagi, untuk orang-orang yang baru datang belakangan setelahnya. Ia tak perlu, kan? Toh ia sudah mengenalkan diri saat orang-orang disini sudah berkumpul. Menanyakan perihal tempat ini, karena sepertinya gadis ini juga orang baru. Wow, banyak yang baru rupanya. Jadi makin janggal. Sebenarnya, ini tempat apa? Kenapa ada banyak orang yang datang ke sini tanpa tahu perihal tempat ini?

Si rambut perak terlihat kenal dengan gadis bernama 'Jelly'. Lalu menoleh pada rambut biru, memintanya untuk menjelaskan. Draco hanya mengangguk, dan menunggu. Menunggu penjelasan apa yang akan keluar dari bibir Ryazely.
Draconian Stueward
Draconian Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 27
RnK : 53611
Join date : 2009-09-18

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Gary Stueward Tue Sep 29, 2009 5:26 am

Gary menatap tajam, namun tetap dengan ekspresi datarnya ketika ditegur oleh seseorang yang tadi sempat kehilangan barang itu mengenai sikapnya, yang menurutnya tak bemasalah sama sekali.
"Aku bertanya. Kutegaskan itu. Dan pertanyaanku adalah sesuatu yang umum. Tak ada yang salah." Entah apa pendapat orang itu mengenai sikap Gary yang terkesan angkuh. Sebenarnya, ya, dia angkuh. Namun bukan berarti ia memiliki sifat permusuhan yang mudah keluar hanya dengan bertemu beberapa orang yang tidak sependapat dengannya. Berhati-hati, harus. Namun bermusuhan, adalah hal yang perlu dihindari, dan akhir solusi.

"Rui Zero." Ia melakukan pengulangan nama seorang yang bermata merah itu, sekedar untuk melafalkan dan memastikannya. Dilihat dari gayanya, orang itu tampak sangat santai memang, seolah ia tidak sedang berhadapan dengan seseorang yang patut dihormati secara lebih dibandingkan kaum jelata. Ia memang bukan. Setidaknya di tempat ini, negeri ini, dia bukanlah siapa-siapa. Namun butuh sebuah adaptasi untuk membuat pangeran kesasar ini sadar, bahwa ia tidak memegang kedudukan apapun disini.

Lalu, laki-laki serba biru itu, Frezykh Ryazely. Nama yang sulit, dan menyulitkan lidahnya. "Bunda-mu memiliki selera yang unik dalam memberi nama. Mulai sekarang, kau cukup kupanggil Zel." Ia memberikan jeda sebentar, lalu menjawab pertanyaan yang tadi dilontarkan kepadanya, "Aku Gary Stueward, seperti yang telah diberitahukan oleh sepupuku tadi. Dan, ya, aku pangeran dari negeri, yang bahkan aku tak tahu apakah kalian akan mengenalnya atau tidak. Karena nama End Earth pun cukup asing untukku." Ia sudah mulai menyadari situasi ini. Ia bukan di bagian manapun di peta dunia yag selama ini ia ketahui. Masih baru perkiraan memang, tapi entah kenapa rasanya perkiraan itu makin menguat ketika Zel mengatakan kata 'masa lalu'. Dan ia sependapat dengan pertanyaan Jelly yang mengakui dirinya kebingungan dan menginginkan penjelasan lebih mengenai keberadaan mereka di tempat ini, karena Gary akui, ia pun sama bingungnya dengan orang itu. Walau sedikit banyak, Gary sudah mulai mengerti situasi dirinya dan Draco di tempat ini.

"Kehidupan kami? Draco dan aku di masa lalu? Mohon dijelaskan lebih rinci, Tuan." Pertanyaannya kepada Zel menuntut sesuatu yang perlu ia ketahui. Sejelas-jelasnya.
Gary Stueward
Gary Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 28
RnK : 53621
Join date : 2009-09-17

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Frezykh Ryazely Tue Sep 29, 2009 3:41 pm

Spoiler:
Frezykh Ryazely
Frezykh Ryazely
Branch #1 Family Member

Posts : 392
RnK : 54691
Join date : 2009-09-07
Age : 30

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Draconian Stueward Tue Sep 29, 2009 11:13 pm

Spoiler:


Last edited by Draconian Stueward on Wed Sep 30, 2009 7:59 pm; edited 1 time in total
Draconian Stueward
Draconian Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 27
RnK : 53611
Join date : 2009-09-18

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by rui zero Wed Sep 30, 2009 12:25 pm

Tersenyum. Si kenalan yang pernah ditemuinya saat pertama kali menapakkan kaki di negeri ini rupanya mengenalnya dan melemparkan senyum. Sama, Zero pun juga memberi senyum balik.

"Salam kenal, namaku Frezykh Ryazely. Kalian noleh memanggilku Ryazely. Untuk yang menanyakan namaku, bolehkah aku mengetahui apakah di masa lalu kau ini seorang pangeran atau bangsawan? tutur katamu seperti layaknya orang kerajaan. Dan siapakan kalian semua? Boleh aku tahu nama kalian?"

Ah nyaris saja terlupakan nama orang itu. Salahnya sih memiliki nama yang panjang dan sulit untuk diingat. Apa semua nama di negeri ini seperti itu ya? Berbeda dengan dirinya yang singkat, padat, dan jelas. Dua suku kata tapi umum dan mudah diingat. Hahaha, semoga sih.

Dua orang yang merupakan warga baru itu memang kelewat sopan. Mungkin benar kata Ryazely, mereka dari keluarga bangsawan. Sikapnya terlalu penuh kehati-hatian. Atau mungkin saja sudah kebiasaan ya? Tak seperti dirinya yang terlalu santai.

"Apa maksudmu? Kau yang kurang sopan,seharusnya kau bertanya bila ingin mengetahui nama orang lain, bukan dengan menyuruh."

Waow! Nada ketus? Hebat juga orang ini, sepertinya sudah mencari musuh ya? Ah tapi buat Zero tidak masalah bila mendapat kritikan. Mungkin pada orang yang dituju beda penerimaannya. Si sepupu pria dewasa itu juga orang yang penuh kritik sepertinya. Biarlah, urusan mereka, urusan mereka. Malas untuk mengganggu.

"Rui Zero."

"Eh ya? Kau memanggilku ya?" Spontan Zero menoleh, merasa dirinya terpanggil oleh si sepupu. Namanya bermasalah kah? Atau ada kenalannya yang bernama sama? Ahahaha, pikiran yang terlalu jauh.

"Aku Gary Stueward, seperti yang telah diberitahukan oleh sepupuku tadi. Dan, ya, aku pangeran dari negeri, yang bahkan aku tak tahu apakah kalian akan mengenalnya atau tidak. Karena nama End Earth pun cukup asing untukku."

Terhenyak seketika mengetahui kebenaran bahwa si sepupu yang telah ia ketahui namanya adalah seorang pangeran. Ya ampun, sikapnya jelas tak pantas di depan sang pangeran. Yakin, pasti ia akan mendapat kritikan tajam. Tapi semoga bisa dimaklumi sih. Penampilannya seperti rakyat jelata, hanya mengenakan selembar kain hitam tanpa lengan dengan kerah tinggi hampir menutupi dagu, serta ada sobekan di lutut pada celana yang juga berwarna gelap. Hanya sebilah pedang yang terus tersarung pada ikat pinggangnya saja yang membuat dirinya agak sedikit berbeda dari lingkup rakyat jelata. Yah, semoga sih.

"Pangeran?!" Zero membelalak, agak mundur selangkah. "A...maaf...mungkin caraku bersikap sudah tidak sopan ya?" Agak malu sadar akan sikapnya, menggaruk-garukkan kepala belakangnya.

Kelewat pede. Dikira memang benar seperti apa katanya. Siapa tahu si pangeran itu tidak memerhatikan segala sikapmu!
rui zero
rui zero
Commoner
Commoner

Posts : 61
RnK : 54245
Join date : 2009-09-07
Age : 31

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by civilla jellary Thu Oct 01, 2009 4:21 pm

"....."

jelly hanya terdiam.
sambil berusaha mengingat-ingat

"Apakah.. kita pernah bertemu sebelumnya? Kalau tak salah.. kau sempat kuberikan sebagian takoyaki."

'aku memang ingat takoyaki yang kumakan.. dan sedikit tentang end earth.. tapi... '

"kalau tidak salah.. kakak yang baik tapi tidak baik..?"(*

kemudian ia pun bengong 0.0
menunggu penjelasan tentang end earth (lagi)(*

Spoiler:
civilla jellary
civilla jellary
Middle Class
Middle Class

Posts : 245
RnK : 53829
Join date : 2009-09-24
Age : 28
Location : pemukiman masyarakat

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Latifergus A. Thu Oct 01, 2009 4:56 pm

"Aku bertanya. Kutegaskan itu. Dan pertanyaanku adalah sesuatu yang umum. Tak ada yang salah."
Fergus menoleh sebentar ke arah orang yang disebut Gary. Menatapnya tanpa arti.

Ia langsung menatap Jelly, yang pandangannya kosong
"Kau kenapa tampak bengong?"
tanyanya bingung.

"kalau tidak salah.. kakak yang baik tapi tidak baik..?"(*
Fergus menatap tajam gadis itu.
Huh.. dia mengatakan kalau aku ini kakak yang baik, walaupun dengan kalimat yang kacau..
Padahal sudah kubilang, panggil saja aku dengan namaku sendiri.


"Fergus".
katanya singkat, tetap menatap tajam gadis itu.
"itu namaku. Dan Jelly.. jangan sekali-sekali sebut aku dengan panggilan itu."

"Dengar, kau. Aku sudah menyebut namaku. Sesukamu sajalah apa katamu."
sahut Fergus pada Gary.
Latifergus A.
Latifergus A.
Middle Class
Middle Class

Posts : 221
RnK : 54020
Join date : 2009-09-11

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Frezykh Ryazely Fri Oct 02, 2009 4:29 pm

"sekali lagi perkenalkan, civilla jellary, jelly saja cukup"

Jadi itukah nama gadis perempuan yang manis dan imut ini. Benar - benar namanya seperti nama makanan Ryazely saat aku berada di Zornykh. Makan sejak Ryazely kecil yang sering ia makan bersama dengan Andre dan CJ.
"namamu lucu dan imut sekali, Jelly. Apakah kau senang berada di End Earth ini?" tanya Ryazely ramah.

"Bunda-mu memiliki selera yang unik dalam memberi nama. Mulai sekarang, kau cukup kupanggil Zel."

"Aku Gary Stueward, seperti yang telah diberitahukan oleh sepupuku tadi. Dan, ya, aku pangeran dari negeri, yang bahkan aku tak tahu apakah kalian akan mengenalnya atau tidak. Karena nama End Earth pun cukup asing untukku."

Ryazely tersenyum mendengar ia diberi panggilan nama. Ini kedua kalinya sejak Zero memintanya untuk memanggil namanya dengan 'Rya' dan sekarang 'Zel'. Apakah sesusah itukah namanya? Ryazely pun mendengar Gary berkata layaknya seorang Pangeran benar - benar kata - kata yang memerintah seseorang. Tetapi hal itu tidak mengusik Ryazely karena namanya juga Pangeran. Juga ia baru tiba di sini jadi ia hanya menerima saja.

"Apakah namaku sesusah itu, Gary?"

"kami masih sedikit bingung tentang tempat ini bisakah kalian menjelaskan pada kami lebih lanjut?"

"Kehidupan kami? Draco dan aku di masa lalu? Mohon dijelaskan lebih rinci, Tuan."

Kata - kata yang dilontarkan Gary penuh dengan penekanan. Ryazely tidak bisa berbuat apa - apa karena sudah tugasnya untuk memberitahu apakah End Earth itu dan siapa yang memimpin mereka di End Earth ini dan apa saja yang dapat dilakukan mereka di End Earth ini.

"Baiklah akan kujelaskan. Tempat di mana kalian menginjakkan kaki di sini bernama End Earth. End Earth bisa dibilang tempat di mana kalian mendapatkan kesempatan hidup untuk kedua kalinya setelah kehidupan pertama kalian. Mungkin di kehidupan pertama kalian, kalian mungkin terlibat perang? atau terlibat kasus yang menyebabkan kalian dihukum mati? Atau kalian juga bisa dicelakakan sebagai anggota kerajaan? Kalian yang masuk ke sini itu merupakan orang - orang yang terpilih." kata Ryazely.

Ryazely sedikit berisitirahat selama semenit dan kemudian melanjutkan lagi apa yang ingin dikatakannya.

" Kalian di sini bisa melakukan yang kalian inginkan asal tidak berbuat jahat dengan orang lain. Jika kalian berbuat jahat kalian bisa dimasukkan ke dalam penjara. End Earth ini dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Kaoru Ryosuke. Ia memiliki banyak sekali keluarga di dalam kerajaannya. Ia hidup bersama - sama dengan mereka. Status mereka yang menjadi keluarga Ryo adalah anggota kerajaan. Kalian untuk sementara ini tidak diperkenankan untuk memasuki daerah kerajaan sampai Ryo sendiri yang memperkenankan kalian masuk ke dalam istana." Jelas Ryazely.

Ryazely hanya berharap agar apa yang ia katakan dapat dimengerti oleh mereka semua sehingga orang yang baru memasuki End Earth ini dapat beradaptasi dengan situasi yang ada di sini. Ryazely berharap mereka semua mendapatkan kenyamanan yang ada di End Earth karena bagi dirinya sendiri End Earth merupakn tempat yang indah dan menyenangkan. Ini merupakan satu - satunya tempat ia berkumpul dengan Ryo dan anggota kerajaan yang lain.

"Pangeran?!"
"A...maaf...mungkin caraku bersikap sudah tidak sopan ya?"

Ryazely tersenyum melihat Zero terlihat gugup karena mengetahui bahwa Gary adalah seorang pangeran. Memang benar ia seorang pangeran tetapi di End Earth ini mereka sama. Tidak berbeda.
" Zero, mengapa kau harus segugup itu?" tanya Ryazely.

"Fergus".

Jadi itu nama pemuda yang memakai kalung lumba - lumba yang baginya lumba - lumba itu mengingatkannya pada Searyth.
"Salam kenal Fergus." sapa Ryazely ramah.
Frezykh Ryazely
Frezykh Ryazely
Branch #1 Family Member

Posts : 392
RnK : 54691
Join date : 2009-09-07
Age : 30

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Draconian Stueward Fri Oct 02, 2009 11:15 pm

Draco memperhatikan si sepupu yang mengulangi nama salah satu di antara mereka, dan sekali lagi mengenalkan dirinya. Menyadari ada bagian yang 'janggal' pula dari kata-kata si gadis tampaknya. Ikut bertanya, dan menunggu jawaban yang akan diutarakan oleh si rambut biru.

Si rambut biru mulai membuka mulutnya. Memasang kuping baik-baik, siap medengar apapun yang akan keluar dari bibirnya.

"Baiklah akan kujelaskan. Tempat di mana kalian menginjakkan kaki di sini bernama End Earth. End Earth bisa dibilang tempat di mana kalian mendapatkan kesempatan hidup untuk kedua kalinya setelah kehidupan pertama kalian. Mungkin di kehidupan pertama kalian, kalian mungkin terlibat perang? atau terlibat kasus yang menyebabkan kalian dihukum mati? Atau kalian juga bisa dicelakakan sebagai anggota kerajaan? Kalian yang masuk ke sini itu merupakan orang - orang yang terpilih."
Draco menahan nafs, tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Sudah mati...? Berarti, ia sudah mati? Gary sudah mati? Bagaimana mungkin?
" Kalian di sini bisa melakukan yang kalian inginkan asal tidak berbuat jahat dengan orang lain. Jika kalian berbuat jahat kalian bisa dimasukkan ke dalam penjara. End Earth ini dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Kaoru Ryosuke. Ia memiliki banyak sekali keluarga di dalam kerajaannya. Ia hidup bersama - sama dengan mereka. Status mereka yang menjadi keluarga Ryo adalah anggota kerajaan. Kalian untuk sementara ini tidak diperkenankan untuk memasuki daerah kerajaan sampai Ryo sendiri yang memperkenankan kalian masuk ke dalam istana."
Jantung berdetak kencang. Wajah memucat seketika. Tak bisa menerima. Pasti semua itu bohong, kan? Mana ada hal begitu. Hal seperti yang di film-film atau buku-buku cerita fiksi. Tapi, untuk apa juga ia bohong? Lalu, orang sekitar yang juga terlihat sama tak mengertinya dengan dirinya? Benarkan mereka sudah mati?

Draco ingat. Rasa sesak nafas dan sakit pada tenggorokannya saat memakan makanan asing di kamar Gary bersama sang sepupu. Rasa pusing yang melanda, lalu gelap. Mungkinkah saat itu mereka berdua mati? Karena apa?

Tak mau menerima. Konyol. Semua ini terlalu konyol. Bagaimana bisa mati semudah itu? Masih banyak hal yang ingin ia lakukan. Masih banyak buku yang belum dibacanya. Makanan yang belum dicobanya, tempat yang belum dikunjunginya. Ah. Kalau tak salah, ada taman hiburan yang baru dibuka di kotanya. Ia janji akan menyelinap ke sana berdua dengan Gary. Mencoba wahana yang ada, menyamar dan berbaur dengan rakyat jelata seperti biasanya. Pasti menyenangkan.

Menyenangkan, kalau semua itu bisa dilakukan.

"Bohong... kan...?" setetes, dua tetes, air mata mengalir begitu saja di pipinya. Segera menghapusnya dengan punggung tangannya, walau percuma, karena air mata kembali mengalir disana. "Maksudmu, kami sudah mati??? Bagaimana mungkin?" masih tak mau menerima. Menatap sungguh-sungguh pada si rambut biru. Berharap, ucapannya akan ditambah 'tapi bohong' atau 'selamat, kau masuk acara tivi kami'. Sesuatu yang seperti itu.

Satu persatu orang-orang disana menyebutkan nama masing-masing. Tapi, Draco terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri. Menatap Gary, seolah meminta pendapatnya dalam hal ini. Ini terlalu...

Tak mau. Tak mau menerimanya.
Draconian Stueward
Draconian Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 27
RnK : 53611
Join date : 2009-09-18

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Gary Stueward Mon Oct 05, 2009 4:43 am

"Pangeran?!"
"A...maaf...mungkin caraku bersikap sudah tidak sopan ya?"

Gary bingung dengan permintaan maaf itu. Meminta maaf atas perlakuan yang tidak sopan namun sambil menggarukkan kepala? Sama saja. Tidak tampak seperti sedang meminta maaf kepada seseorang yang patut dihormati. Namun Gary hanya mengangguk, pertanda bahwa ia tidak keberatan dengan sikap Rui, karena sebenarnya ia sendiri sudah bisa memahami bahwa meski dirinya adalah seorang pangeran, namun di tempat ini rasanya ia harus mempertimbangkan statusnya tersebut.

Seseorang bernama Jelly dan laki-laki berambut putih itu tampak bercakap-cakap ringan satu sama lain, yang tampaknya sama sekali tidak ada hubungannya dengan situasi sekarang. Gary hanya memperhatikan, namun tidak berkomentar, termasuk ketika seseorang yang akhirnya ia ketahui bernama Fergus kembai mengucapkan kalimat sinis kepadanya- yang baginya tedengar tidak terlalu mengusik. Kembali ia berbisik, melafal nama tersebut, "Fergus..."
Berusaha mengingat, jikalau suatu hari nanti bertemu dengan orang itu lagi.

"Apakah namaku sesusah itu, Gary?"

Perhatiannya kembali teralih kepada Zel. Memandangnya sebentar, lalu menjawabnya, "Ya, sulit. Panggilan yang lebih praktis lebih baik." entah pendapatnya ini bisa diterima oleh orang yang bersangkutan atau tidak, yang jelas setuju atau tidak setuju, ia tetap akan memanggil laki-laki berambut biru itu dengan sebutan Zel.

Dan ketika penjelasan mengenai End Earth digamblangkan oleh Zel, Gary hanya bisa mendengarkannya dengan seksama sambil pikirannya mencoba menelaah tiap perkataan yang lama-lama terdengar semakin mustahil untuk dipercaya. Setelah semua penjelasan terjabarkan, Gary hanya mematung. Otaknya ia paksa untuk bekerja, mencerna tiap perkataan dan menilai kebenarannya.

Jadi... Mereka berdua sudah mati?

Begitu pula dengan orang-orang ini? Mereka semua- kami, aku, Draco... sudah mati?


"Bohong... kan...?"
"Maksudmu, kami sudah mati??? Bagaimana mungkin?"

Isak suara Draco membuat pikirannya buyar untuk sesaat. Menoleh kepada sepupunya, ia menemukan Draco yang sedang menangis, mengatakan hal yang sama seperti apa yang ia pikirkan. Ketika pandangan mereka bertemu, yang bisa Gary lakukan hanyalah merangkul pundak sepupunya dengan erat, dan menepuk-nepuknya pelan. Hanya itu cara yang ia bisa lakukan untuk menenangkan Draco saat ini, karena ia pun masih merasa cukup terkejut dengan kenyataan ini.

Tak apa jika dirinya memang tiada. Apapun yang menjadi kenyataannya, ia tidak mau peduli.

Asalkan ada Draco...

Apapun... Ia tidak akan peduli.

"Lalu, sekarang... Apa yang harus kami lakukan?" Pertanyaan yang abstrak. Dan entah kepada siapa dirinya bertanya. Kepada siapapun tidak masalah, dan siapapun yang menjawab tak akan menjadi masalah juga. Ia hanya ingin mengetahui apa yang harus ia lakukan untuk menghadapi situasi seperti ini. Situasi orang mati.

Spoiler:
Gary Stueward
Gary Stueward
Pauper
Pauper

Posts : 28
RnK : 53621
Join date : 2009-09-17

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by rui zero Wed Oct 07, 2009 6:34 am

Si gadis dan pria berambut putih yang sudah memperkenalkan namanya sedang asyik bercakap satu sama lain. Wah wah, sudah membuat lingkungan sendiri? Tidak mengobrol di tempat lain saja? Obrolan mereka sudah berbeda soalnya.

" Zero, mengapa kau harus segugup itu?"

"Eh? Gugup?" Berkedip sekali, menyadari dirinya sudah dianggap gugup ditengah dua orang yang ternyata berbeda derajat. "Bukannya gugup kok, hanya kaget saja, ahahaha" Diakhiri dengan tawa yang seadanya. Melepas garuk-garuk dikepalanya berganti dengan berdecak pinggang. Kelihatan sekalikah dirinya yang paling kaku?

"Baiklah akan kujelaskan. Tempat di mana kalian menginjakkan kaki di sini bernama End Earth. End Earth bisa dibilang tempat di mana kalian mendapatkan kesempatan hidup untuk kedua kalinya setelah kehidupan pertama kalian. Mungkin di kehidupan pertama kalian, kalian mungkin terlibat perang? atau terlibat kasus yang menyebabkan kalian dihukum mati? Atau kalian juga bisa dicelakakan sebagai anggota kerajaan? Kalian yang masuk ke sini itu merupakan orang - orang yang terpilih."

End Earth... Ya sesuai dengan apa yang dipikirkannya secara gamblang barusan. Tidak salah, sekali lagi. Senang karena benar. Tapi semakin dalam penjelasannya malah semakin membuat Zero shock....!

Mati...?
Mati katanya...?
Ada kehidupan pertama dan kedua...?
Memangnya benar dirinya sudah mati? Yang ia ingat dirinya hanya dikejar oleh sekumpulan orang jahat. Itu saja. Atau jangan-jangan disaat dirinya pingsan ketika tiba di negeri ini, ia sudah dibunuh...? Tak bernyawa lagi...?

Pikiran menjadi semakin kalut. Antara percaya dan tidak percaya. Apalagi ia sempat melihat Draco menitikkan air mata sementara sepupunya merangkul. Berusaha untuk menghibur mungkin.

"Kalau mati berarti...." Zero berusaha membuktikan apa yang dipikirkannya. Melangkah kepada Ryazely, mengangkat kedua telapak tangannya ke kedua pipi pada kenalan pertamanya itu.
Ini tidak.
Beralih pada Draco hasilnya juga tidak berbeda. Lalu terakhir pada Gary dengan menempatkan kedua telapak tangannya diatas pipi, yang ini pun juga sama.

TIDAK TRANSPARAN, TIDAK TEMBUS PANDANG.
Begitulah pikirnya.
Mungkin sikapnya yang tiba-tiba berubah dari gugup menjadi seenaknya menyentuh. Ya kalau sudah penasaran beginilah Zero. Tak peduli bagaimana tanggapan yang disentuhnya.

"Ahahaha, tenanglah Stueward-tachi!" Menepuk pundak Gary dan Draco dengan penuh semangat, menjawab pertanyaan dari si pangeran tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya kini. "Jangan ragu dan jangan bingung. Mungkin kehidupan kedua tidak terlalu buruk dan tidak ada bedanya dengan yang sebelumnya. Mungkin juga akan lebih baik karena masih diberi kesempatan hidup..."

Terdiam. Padahal tadinya sudah bersiap berpikir positif. Tapi pada kalimat yang seterusnya ia dilanda dengan pikiran yang tidak-tidak. "Diberi kesempatan hidup karena sudah berbuat banyak dosa....mungkin ya?" Menunduk. Bergumam pelan entah apa bakal didengar oleh dua orang itu atau tidak. Mengingat dirinya sudah banyak berbuat hal yang termasuk dalam hitungan dosa dan bahkan hidup yang penuh dengan kesia-siaan.

"Ahahaha, tapi kalau memang benar ada banyak dosa mungkin bakalan diberi kesempatan lagi. Kehidupan yang ketiga, nanti kita berarti mati lagi, hwahahahahaha..." Melepas sentuhannya, lalu berbalik badan memunggungi dua orang yang bernama keluarga sama, kembali berdecak pinggang dan tertawa lantang.

Asal jawab. Yang penting ia selalu berpikir positif sebab sudah diberi kesempatan hidup. Tak mau menjawab mengapa dirinya bisa mati sebab memang ia tidak ingat jadi mau bagaimana lagi.

Spoiler:
rui zero
rui zero
Commoner
Commoner

Posts : 61
RnK : 54245
Join date : 2009-09-07
Age : 31

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by civilla jellary Thu Oct 08, 2009 9:52 pm

"itu namaku. Dan Jelly.. jangan sekali-sekali sebut aku dengan panggilan itu."

akhirnya ia sedikit ingat tentang laki-laki bernama fergus ini, dan agak merinding juga karena nada ancaman yang ditekankan fergus


"namamu lucu dan imut sekali, Jelly. Apakah kau senang berada di End Earth ini?" tanya Ryazely ramah.

"saya masih belum lama datang kemari, namun mengenal anda semua yang begitu baik sungguh suatu kehormatan dan itu membuatku senang. saya rasa saya akan betah disini" ^^

lalu ia pun mendengarkan teman-teman barunya itu saling berbincang lagi.


"Bohong... kan...?" setetes, dua tetes, air mata mengalir begitu saja di pipinya.

jelly kaget.
Betapa reaksi yang diberikan orang-orang bisa berbeda.. bahkan seorang yang lebih dewasa darinya bisa menangis mendengarkan kenyataan itu.
kemudian Jelly bingung.
ia mendekati stueward bersaudara, berusaha menghibur.
namun entahlah, mungkin usahanya untuk mengelus punggung draco yang shock namun ragu-ragu sambil mengeluarkan saputangan/tisu untuk ditawarkan malah nampak seperti gerakan-gerakan kaku dan aneh.
kemudian mendengarkan zero..

'semuanya begitu terguncang..' pikirnya dalam hati
civilla jellary
civilla jellary
Middle Class
Middle Class

Posts : 245
RnK : 53829
Join date : 2009-09-24
Age : 28
Location : pemukiman masyarakat

Back to top Go down

Light <closed now> Empty Re: Light <closed now>

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 1 of 2 1, 2  Next

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum