End Earth
End Earth is an alter world which exists between the border of the heaven, hell, and Xion (Our Earth). The chosen souls from Xion will brought to End Earth to start a new life. Find new partners, new love, or even create your own history!

We welcome you to The Kingdom of Eternia =)

Join the forum, it's quick and easy

End Earth
End Earth is an alter world which exists between the border of the heaven, hell, and Xion (Our Earth). The chosen souls from Xion will brought to End Earth to start a new life. Find new partners, new love, or even create your own history!

We welcome you to The Kingdom of Eternia =)
End Earth
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

May 2024
MonTueWedThuFriSatSun
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Calendar Calendar

Latest topics
» Random shoutout
Rin's chara plot EmptyMon Apr 11, 2016 2:21 pm by Cloenthy Firielle

» Diary (Hal yang amat sangat ga penting)
Rin's chara plot EmptyMon Sep 23, 2013 6:50 pm by Kaoru Ryosuke

» More quizes!!! Heheheh...!!
Rin's chara plot EmptySat Sep 08, 2012 6:42 pm by meraorcus rosarium

» The Lone Wolves (KirixZev fanfic) (17+)
Rin's chara plot EmptyTue May 22, 2012 6:55 pm by Kirisawa Hiko

» EteChat is In The House!
Rin's chara plot EmptyTue Nov 08, 2011 7:42 pm by Kirisawa Hiko

» The Long Lost Diary of Kirisawa Hiko [finished]
Rin's chara plot EmptyTue Aug 16, 2011 10:04 am by Kirisawa Hiko

» What If Game
Rin's chara plot EmptySun Jul 31, 2011 4:43 pm by Clyde Ezekiel

» CHAOS!!!!!
Rin's chara plot EmptySat Jul 30, 2011 4:14 pm by meraorcus rosarium

» Japan's Earthquake
Rin's chara plot EmptyWed Mar 16, 2011 5:58 pm by Rin

Who is online?
In total there are 2 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 2 Guests

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 49 on Wed Jul 03, 2019 8:43 pm

Rin's chara plot

Go down

Rin's chara plot Empty Rin's chara plot

Post by Rin Sun Sep 27, 2009 1:02 am

Author notes :
i. Sejauh ini, Rin baru berkenalan dengan Kira, Lucius, Treavana, Zero, Crein, Melissa, Marianne, dan Catriel.
ii. Rin suka ditugaskan untuk berpatroli di The Plaza seminggu sekali.
iii. Sejak kejadian di Bar, Rin berusaha menjauhi Bolt, kaptennya di Black Cross
Rin
Rin
Branch #2 Family Member

Posts : 705
RnK : 95070
Join date : 2009-09-07
Age : 31
Location : place where i'm supposed to be..

Back to top Go down

Rin's chara plot Empty Re: Rin's chara plot

Post by Rin Sun Sep 27, 2009 1:07 am

Rin's past (buat yg males ngbaca tret d forest)

(--)
Dalam bayangan mimpi Rin, tampak seorang anak lelaki kecil dengan rambut dan warna mata yang sama. Kulitnya putih, dengan tipikal wajah Asia. Wajahnya terus mengumbar senyum ke mana pun ia pergi. Di tangannya terdapat banyak buah-buahan dan sayuran yang ia petik dari kebun yang ada di depan sebuah gubuk kecil di pinggir hutan.

Anak kecil itu berlari kecil dengan riang ke arah gubuk tua itu. "Ibu.. Lihat apa yang aku petik!" ujar anak kecil itu. "Rin, jangan lari nak, nanti kau bisa.." terdengar suara seorang wanita yang lembut memperingatkan anak kecil itu. Belum selesai wanita muda berparas cantik itu berbicara, Rin kecil jatuh di dekat tempat ibunya berdiri. Anak laki-laki yang kelihatannya baru berusia 4 atau 5 tahun itu menahan isak tangisnya. Ibu Rin hanya tersenyum lembut dan mengusap-usap kepala Rin dengan lembut. "Rin sayang, kau tidak apa-apa kan? Kau hebat sekali tidak menangis!" puji wanita berambut hitam panjang yang ada di hadapan Rin.

Ibu Rin mencium kening Rin dengan lembut. "Rin-chan, biar ibu bantu obati lukamu sekarang ya," ucap ibu Rin sambil menarik Rin ke arah kursi. Ibu Rin mengusapkan air untuk membersihkan luka Rin dengan perlahan. "Rasa sakit adalah hal yang biasa bagi manusia," terang ibu Rin. "Iya ibu. Terima kasih ibu," ujar Rin.
(--)

(--)
Rin kecil hidup dengan bahagia bersama ibunya di pinggir hutan. Meski mereka tinggal jauh dari lingkungan yang ramai, Rin tidak pernah banyak bertanya. Ia tahu ibunya sangat menyayanginya, dan begitu juga Rin. Ia selalu mematuhi kata-kata ibunya. Rin kecil tumbuh menjadi anak laki-laki biasa yang riang dan polos. Tak pernah ada pikiran untuk mencurigai orang lain di benaknya. Ia tumbuh menjadi anak yang jujur dan mudah percaya pada orang lain. Hal ini mungkin disebabkan oleh pribadi ibunya yang hangat, lembut, dan baik yang diturunkan padanya.

Suatu hari, kehidupan mereka yang damai mulai berubah saat kedatangan tamu dari kota yang jauh. Pendatang dari kota ini datang menghampiri gubuk mereka untuk menanyakan arah. Rin yang polos langsung mengantarkannya pada ibunya. Dan ternyata, si pendatang mengenali ibunya. Pendatang ini langsung memaki-maki Rin dengan kata-kata yang tidak pernah Rin dengar sebelumnya.

Ibu Rin langsung memeluk Rin dan melindungi Rin. Ia bersikeras menyangkal semua kata-kata yang dilontarkan pengembara itu. Entah apa yang mereka ributkan, Rin masih terlalu kecil untuk mengetahui hal itu. Atau mungkin lebih tepatnya, ibunya memang tidak pernah memberi tahu.

Rin baru mulai mengerti saat kepergian pengembara itu. Si pengembara yarng kembali ke kota asal ibunya memberi tahu tentang keadaan mereka. Satu per satu orang-orang dai kota datang mendatangi gubuk lapuk mereka dan mengganggu kehidupan damai mereka.

"Dasar wanita bodoh! Untuk apa kau pertahankan anak sial seperti itu?"
"Buang saja anak setan itu!"
"Dasar anak setan! Kau bahkan tidak tahu soal ayahmu bukan??"
"Dasar anak iblis! Kau pasti seperti ayahmu bukan?"
"Kenapa iblis sepertimu masih ada di tempat seperti ini?"
"Jauhi wanita baik seperti dia! Kau tidak pantas bersamanya!"

Banyak kata-kata seperti itu yang dihujamkan kepadanya. Akhirnya Rin mengetahui kejanggalan terbesar dalam kehidupan mereka selama ini.

Keberadaan seorang ayah

Rin memang tidak pernah menyadari kejanggalan itu karena ibunya tidak pernah membicarakan soal ayahnya. Dari kata-kata orang kota, akhirnya Rin bisa menyimpulkan dan mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang demon.

Rin kecil yang tengah bermain sendiri di hutan bertemu dengan salah satu penduduk kota yang menceritakan kebenaran pada dirinya. "Dasar anak setan tidak tahu diri! Apa kau tahu? Iblis (baca: ayah Rin) itu meninggalkan ibumu seorang diri setelah menipunya! Entah kenapa dia masih mempertahankan setan kecil sepertimu hingga pergi dari kota dan tinggal di tempat seperti ini!" ujar lelaki itu dengan geram.

Rin memang tahu ibunya baik, sangat baik malah. Tapi, ia tidak pernah menyangka bahwa ibunya bahkan mengorbankan hidupnya yang enak di kota demi mempertahankan dirinya. Saat hendak dipukul, tiba-tiba ibu Rin menerjang lelaki itu dan memeluk Rin. "Asal kau tahu, anak ini sangat baik. Ia tidak seperti ayahnya. Rin manusia biasa, bukan iblis seperti kata-katamu. Aku sangat menyayangi anak ini," ujar ibu Rin.

Ibu Rin memang benar. Rin memang hanyalah manusia biasa tanpa kemampuan apa-apa. Mereka sudah hidup bersama cukup lama dan ibu Rin yakin akan hal itu. Ibu Rin selalu mendidik anak laki-lakinya ini untuk menjadi manusia yang baik tidak seperti ayahnya. Sejak saat itu, ibu Rin selalu menyemangati Rin dan meyakinkan Rin bahwa Rin adalah manusia biasa, Rin adalah anak baik, dan ia tidak boleh mengikuti jejak ayahnya.
(--)

(--)
Rin bertambah sayang pada ibunya yang mencintainya itu. Beliaulah orang satu-satunya yang peduli pada Rin. Ia selalu melakukan hal yang diperintahkan ibunya padanya. Ia tidak ingin mengecewakan ibu yang sangat disayanginya itu.

Suatu hari, kumpulan orang kota datang menghampiri gubuk tua mereka dan menggedor-gedor pintu dengan kasar. Rin dan ibunya yang merasa takut hanya bisa duduk dan berdoa. Saat pintu gubuk itu didobrak dan terbuka, orang-orang kota sudah membawa parang dan ala-alat lainnya. "Serahkan anak itu! Anak iblis hanya akan membawa sial!" ujar salah satu penduduk. Penduduk lainnya berusaha menarik Rin dari sisi ibunya dengan paksa. Ibu Rin yang berusaha mencegah dan memeluk Rin dengan paksa pun jadi korban. Ia ditendang dan dipukuli oleh penduduk kota. Rin sebenarnya sudah pasrah kalaupun akan dibunuh oleh penduduk kota itu.

Melihat ibunya disiksa seperti itu, amarah Rin memuncak. Ia tidak ingin ibunya yang baik menjadi korban akibat keberadaannya. Mata Rin berangsur-angsur berubah menjadi kuning. Alam yang berada di sekitar mereka juga berubah drastis. Fisik Rin berubah total. Rin tidak ingat apa yang terjadi saat ia lepas kendali dan berubah menjadi iblis. Setelah amarahnya reda, fisik Rin kembali seperti semula. Kedua bola matanya kembali menjadi berwarna hitam.

Saat ia kembali ke kesadarannya, satu-satunya hal yang bisa ia lihat hanyalah gelimpangan mayat dan banjir darah di mana-mana. Rin melihat ibunya duduk gemetar ketakutan saat melihatnya. Pada waktu tangan Rin yang berlumuran darah ingin meraih ibunya, ibunya berteriak dan berlari ke arah hutan. Rin mengikuti ibunya dari belakang. Ia bisa mendengar ibunya menagis dan menggumamkan penyesalan atas hal yang telah ia lakukan. Ibunya menyesal sudah membesarkan Rin. Ia tidak pernah menyangka bahwa Rin adalah iblis dan jadi sangat membenci Rin. Ibunya bunuh diri di hadapan Rin di tengah hutan.

"Kenapa kau bukan manusia?? Kalau saja aku tidak punya anak sepertimu.." itulah kata-kata terakhir dari ibu Rin. Kata-kata itu masih terngiang jelas di telinganya. Suaranya terus berputar-putar dalam memorinya seperti kaset rusak yang tidak bisa berhenti.

Rin syok. Ia berteriak sekencang-kencangnya di tengah hutan belantara itu.
(--)

(--)
Sejak peristiwa ibunya bunuh diri, Rin semakin putus asa. Ia merasa bahwa dirinya sudah tidak punya harga lagi. Anak sepertinya sudah tidak pantas hidup. Ia sudah membunuh dan mengecewakan ibunya. Rin kecil yang putus asa sudah berulang kali mencoba bunuh diri.

Beribu cara dilakukannya untuk mencapai tujuan utamanya, mati. Ia mencoba memotong urat nadi di pergelangan tangannya, menusuk lambungnya, meminum racun yang mematikan, membakar dirinya hidup-hidup, dan masih banyak cara lain yang telah ia lakukan. Tapi, semua cara itu berakhir sia-sia. Bahkan, ia tidak bisa lagi merasakan sakit akibat semua luka itu. Semua luka yang ia torehkan pada tubuhnya kembali smbuh tidak berbekas. Entah karena itu adalah darah 'iblis' yang telah bangkit pada tubuhnya sehingga ia berakhir seperti ini.


Ibu?? Katamu sakit adalah hal biasa bagi manusia.. Tapi, bagaimana denganku sekarang? Aku bahkan tidak bisa merasakan apa-apa lagi..

Rin memang sudah jatuh pada kondisi yang sangat menyedihkan waktu itu. Kondisi di mana tidak ada seorang pun yang menginginkannya, bahkan dirinya sendiri tidak menginginkan Rin hidup. Ia bahkan memohon semua orang yang ditemuinya untuk membunuh dirinya. Tapi, orang-orang itu hanya meninggalkan Rin dan menganggap Rin sudah gila dan merasa kasihan padanya.
(--)

(--)
Memang, usaha bunuh dirinya selalu gagal. Entah sudah berapa lama waktu yang berlalu akibat usahanya itu. Setiap hari Rin hanya menyiksa dirinya dan berharap ia bisa mati. Kali ini, ia mencoba bertahan dalam kelaparan. Ia bersi keras tidak mau makan apa-apa selama berminggu-minggu.

Rin pun akhirnya pingsan di dekat salah satu rumah penduduk. Ketika Rin sadar, ia menemukan dirinya berada di salah satu kamar yang tidak ia kenali. Terlihat ada seorang anak perempuan yang mungkin seumuran dengannya tidur di sampingnya.

Siapa dia? Kenapa aku ada di sini?

"Ehm... Kau sudah bangun?" ujar anak perempuan itu sambil mengucek matanya yang baru bangun tidur.

"Ah! Makanlah ini!" ujar anak itu penuh semangat sambil menyodorkan semangkuk sup hangat. ".... Terima kasih," ujar Rin sambil menerima tawaran anak itu. Rin merasa tidak enak bila tidak menerima tawarannya.

"Kenalkan, namaku Akari," ucap Akari sambil tersenyum ramah. Rin dan Akari pun akhirnya berkenalan. Akari mengajak Rin untuk tinggal dengan keluarganya.

Ternyata, keluarga Akari sangat besar. Akari punya orang tua yang mengasuh anak-anak yang tidak lagi punya orang tua. Rumah itu menjadi salah satu panti asuhan. Akari juga termasuk dari salah satu anak angkat itu. Karena permintaan Akari, Rin pun akhirnya juga diangkat anak oleh mereka.

Rin merasa dirinya diberi kesempatan baru untuk memulai hidupnya. Meski sudah diangkat anak, bukan berarti hidup mereka bahagia dan enak. Mereka hidup dalam kemiskinan, sedangkan kedua orang tua mereka jarang pulang.

Rin memang menjadi anak yang agak tertutup. Dari semua anak-anak yang ada, ia hanya dekat dan terbuka dengan Akari. mereka berdua adalah sahabat yang tidak dapat dipisahkan. Sampai dengan kejadian itu..
(--)

(--)
Rin senang karena kedua orang tua angkatnya pulang hari ini setelah sekian lama pergi. Rin pergi menyambut mereka berdua di ruang tamu. Tanpa sengaja, ia mendengar percakapan kedua orang tua angkatnya.

"Kalau begitu, Akari juga.." ujar ayah angkatnya.

Rin kaget mendengar percakapan antara orang tua angkatnya. Ia tidak pernah menyangka bahwa selama ini mereka tidak pernah sayang pada semua anak-anak angkat di sini. Termasuk Rin dan Akari. Mereka mengasuh anak hanya demi mendapatkan uang sumbanga atau kompensasi dari pemerintah. Tetapi, di masa krisis seperti ini, mereka malah berpikiran untuk membunuh anak angkat mereka untuk mengurangi beban hidup.

"Bagaimana dengan Rin?"
"Aku merasa ada yang janggal pada dirinya. Itu membuatku takut. Lagipula, ia juga lebih pandai dibandingkan anak-anak yang lain. Biarkan saja dia hidup."
"Kalau begitu, besok kita lakukan di hutan?"

Rin berlari sekencang mungkin. Ia tidak bisa mempercayai pendengarannya.

Akari akan dibunuh?? Aku harus mencegah mereka!

Keesokan harinya, Rin melihat orang tua angkat mereka hendak mengajak Akari ke hutan. Rin berkeras menggantikan Akari pergi ke hutan. Kedua orang tua angkatnya pun dengan berat hati mengabulkannya.

Sesampainya di hutan, ayah angkat Rin mengeluarkan pisau dari dalam tas yang dbawanya. Rin sudah pasrah. Ia memang berniat menyerah akan hidupnya dari awal. Rin tidak melawan saat kedua orang tuanya hendak memotong leher Rin.

Lagi-lagi, Rin berubah menjadi setan. Mungkin hal ini dipicu oleh sistem pertahanan dirinya. Matanya kembali berubah menjadi kuning dan ia mengamuk. Rin tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Kedua orang tuanya malah mati di tangan Rin.

Rin berjalan kembali ke rumah dengan kondisi yang berantakan. Rin tidak tahu bahwa Akari yang membuntuti mereka dari belakang melihat kejadian itu semua. Sesampainya di rumah, ia sudah dilempari batu oleh saudara-saudaranya yang lain.

"Dasar iblis tak tahu berterima kasih! Kau pikir siapa orang yang membawamu kemari?? Aku! Dan sekarang lihat apa yang kau lakukan! Kau membunuh orang tuaku!" ujar Akari geram.

Rin hanya diam. Ia tidak mau berkata apa-apa. Akari terlihat sangat marah dan ingin membunuhnya. Rin tidak menjelaskan apa-apa pada Akari. Ia ingin Akari lah yang membunuhnya.

(--)

(--)
Sejak berpisah dengan Akari, Rin kembali lepas kendali. Tekanan akibat Akari yang membencinya masih belum bisa ditanggung Rin yang saat itu masih kecil. Sosok Rin kembali berubah saat ia menjadi seorang 'demon'.

Di keadaan lepas kendali, Rin bahkan tidak ingat apa yang ia lakukan. Ia hanya samar-samar bisa mengingat bahwa ia menghancurkan semua kota yang ia lewati tanpa sisa. Entah sudah berapa banyak orang yang telah menjadi korban karena hal itu.

Setiap Rin kembali ke kesadarannya dan berubah menjadi manusia, ia kembali tertekan. Ia terus mengulang kejadian yang sama seperti dengan Akari. Rin bertemu dengan orang yang baik, tapi semua itu hanya berujung keinginan orang tersebut atas kematian Rin.

Sejak saat itu, Rin semakin sering lepas kendali. Setelah beberapa tahun, akhirnya Rin menyadari bahwa keberadaan orang yang berharga untuknya dapat memicunya berubah menjadi seorang demon apabila marah.

Rin memutuskan untuk membangun tembok. Sebuah tembok yang tidak kelihatan dan sulit untuk dilewati. Ia tidak mau terlalu baik pada orang lain. Ia tidak mau ada orang yang masuk dalam kehidupannya terlalu dalam.

Seiring ratusan tahun hidupnya berkelana di dunia, Rin juga sadar betul bahwa fisiknya perlahan-lahan berubah menjadi seorang demon. Kedua bola matanya yang tadinya hitam, perlahan tapi pasti, sesuai dengan aliran waktu berubah menjadi kuning. Sekarang salah satu bola matanya menjadi kuning. Karena itu, Rin semakin menarik diri.

(--)
Rin
Rin
Branch #2 Family Member

Posts : 705
RnK : 95070
Join date : 2009-09-07
Age : 31
Location : place where i'm supposed to be..

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum