..listen to the sound of music.. (finished)

by **Treavana Airnnet** Fri Oct 23, 2009 7:52 pm

Museum musik. Treavana baru kali ini menginjakan kakinya di tempat tersebut. Kali ini ia sendirian, tanpa ditemani oleh hewan peliharaannya, Sagu-chan. Museum itu begitu sunyi dan tenang sehingga suara langkah kaki seseorang bisa terdengar. Suara langkah sepatu bootsnya terdengar jelas walaupun ia bisa mengecilkan suara tersebut. Tapi selama tidak ada orang, suara langkah kaki yang jelas maupun tidak terdengar bukan masalah bagi Treavana.
"Apakah.. ada alat musik disini yang kukenal..?"
gumamnya pelan.
Sepanjang jalan yang ia lihat hanyalah alat-alat musik yang asing baginya. Kemudian ia melihat suatu pintu yang sedikit terbuka dan mendekatinya dengan suara langkah kaki sekecil mungkin. Perlahan-lahan Treavana membuka pintu tersebut. Matanya mencari apa saja yangada di dalamnya. Isinya berbagai rak yang sepertinya adalah buku musik dan.. sebuah contra bass..

Semasa hidupnya, ia banyak menemukan alat musik yang bersenar seperti biola, gitar, dan juga piano.
Tampaknya ruang itu semacam 'gudang' karena berbagai alat musik ditemukan disana. Disamping contra bass terdapat alat-alat musik lainnya, salah satunya gitar.
"Gitar.. mengingatkanku pada kakak.."
katanya pelan.

by haruhi Fri Oct 23, 2009 8:36 pm

Saat itu, Haruhi pergi mengunjungi museum musik dengan membawa biola kesayangannya. Dia ingin menemukan tempat yang sepi untuk bersantai. Selain itu, dia ingin bermain biola tanpa gangguan orang lain. Dia pun berkeliling museum dengan hati-hati dengan suara langkah kaki yang hampir tak terdengar. Saat melewati suatu ruangan di museum musik itu, dia mendengar suara seseorang yang berkata, "Gitar.. mengingatkanku pada kakak..".
Dia pun mencoba melihat dalam ruangan itu dan melihat sosok seorang gadis yang memandangi sebuah gitar. Dia merasa penasaran siapa gadis itu, namun dia hanya melihat dari luar ruangan itu.

by **Treavana Airnnet** Fri Oct 23, 2009 8:48 pm

Merasa ada seseorang yang mengamatinya, Treavana menoleh ke arah pintu. Ternyata benar. Seorang perempuan yang tampaknya umurnya tak jauh darinya, mungkin sebaya dengannya berdiri di depan pintu 'gudang' tersebut. Ia tampak terkejut melihat gadis tersebut.
"Eh.... Apakah kau penjaga museum? Maaf aku telah seenaknya masuk ke dalam ruangan ini.. "
kata Treavana agak takut. Ia berpikir bahwa dirinya telah menjelajahi museum itu seenaknya walaupun belum menyentuh benda apapun.
Dengan segera, ia berjalan menuju pintu, lalu pandangannya dialihkan ke arah kotak.
"Kotak biolakah itu..?"
kata Treavana. Kata-kata itu otomatis meluncur dari mulutnya.

Spoiler:

by haruhi Fri Oct 23, 2009 9:04 pm

Gadis itu pun menyadari keberadaannya. Namun itu sudah terlambat untuk pergi menjauhi tempat itu, dia pun ingin mencari tahu siapa gadis itu. Gadis itu bertanya, "Kotak biolakah itu..?". Dia menjawab dengan singkat, "Ya, dan aku bukan penjaga museum." Dia pun bertanya pada gadis itu, "Siapa kau?".

by **Rin** Sun Oct 25, 2009 8:53 pm

Spoiler:

Rin berjalan dengan malas di depan museum tua yang ada di End Earth. Rin memang tidak pernah tertarik dengan yang namanya seni, tapi entah kenapa, hari itu Rin sedang ingin pergi ke gedung tua yang artistik itu.

Rin berjalan tanpa suara menuju salah satu ruangan yang ada dalam ruangan itu. Dari kejauhan, Rin bisa mendengar ada percakapan orang di sana. Tidak mau keberadaan dirinya diketahui, Rin bersembunyi di balik salah satu tiang dekat pintu masuk ruangan itu. Rin bersiap-siap berpaling dan pergi ke ruangan lain yang tidak ada siapapun di dalamnya.

Aku malas berurusan dengan orang..

by **Treavana Airnnet** Sun Oct 25, 2009 9:52 pm

"Ya, dan aku bukan penjaga museum."

Treavana mengangguk-angguk tanda memahami perkataan gadis di hadapannya. Ia mengambil gitar yang diletakkan di sandarannya.
"Mmm.. begitu.. aku mengerti. Namaku Treavana Airnnet. Boleh aku tahu siapa nama ka-"
katanya terpotong karena melihat di belakang si gadis pembawa biola ada seseorang yang berjalan.

Rasanya aku mengenali orang itu..
Ahh!! dia..
"Rin-san!!"
katanya kaget dengan suara kecil. Namun karena heningnya museum hari itu, suara Treavana terdengar jelas. Entah Rin akan mendengarnya atau tidak.Tapi tangannya memegang gitar dengan posisi siap memainkan lagu.

Spoiler:

by civilla jellary Sun Oct 25, 2009 10:50 pm

Spoiler:

memandangi tempat yang bernama musium itu memang indah dan menyenangkan, namun tidak demikian jika hanya sendiri di ruang setengah gelap dengan suara-suara aneh (gema/gaung suara haruhi dan treavana). ketakutan, pelan-pelan langkahnya menjadi cepat, akhirnya berlari kecil sambil memejamkan mata. berusaha mengusir bayangan pikiran aneh asal suara-suara misterius itu. mencari jalan keluar dan akhirnya ia pun dengan sukses menabrak seseorang.

Spoiler:

by **Rin** Mon Oct 26, 2009 5:02 pm

Rin-san!!

Terdengar suara yang dikelurakan oleh Treavana. Meski sebenarnya itu suara yang pelan, tapi karena struktur museum itu yang bagus dan khusus dirancang untuk seni, maka gemanya pun terdengar jelas keras.

Cih ketahuan..

Dengan malas, Rin berjalan gontai menuju ke arah 2 gadis itu berdiri. Rin memang tidak suka bersosialisasi dengan orang lain, tapi ini sudah menjadi tugas dan kewajibannya sebagai salah satu anggota kerajaan Eternia.

Saat sedang berjalan santai, ia tidak menyadari kalau akan ada orang yang tiba-tiba muncul.

Bruk!

Rin mendengar suara tabrakan dari tempat Treavana dan seorang gadis yang asing baginya itu berdiri.

Siapa lagi itu?

Mata Rin menangkap sosok yang lagi-lagi asing di matanya. Sebenarnya ada berapa banyak orang baru yang datang ke End Earth sehingga Rin bisa terus bertemu dengan orang-orang asing baginya. Takut kedua orang yang bertabrakan itu oleng dan terjatuh, Rin mempercepat langkahnya dan dengan sukses menahan tubuh kedua gadis itu dengan badannya. Punggung kedua gadis itu tertahan oleh tubuh Rin sambil ditahan oleh tangan Rin yang dengan sukses menankap bahu kedua gadis yang ada di hadapannya sekarang ini.

Siapa lagi mereka??

Rin memang tidak ingin ada yang terluka di sana. "Hai, Trea. Dan kau, lain kali lebih berhati-hatilah kalau berjalan," ujar Rin singkat dan dingin sambil menatap gadis berkepang 2 yang menabrak duluan ini. Rin emmang terbiasa bicara langsung ke tujuan utamanya. Mungkin ini memang agak dingin menurut orang yang belum kenal dengannya, tapi beginilah karakter Rin yang dari dulu sudah terlanjur sulit diubah.

by haruhi Mon Oct 26, 2009 7:58 pm

Haru menyadari gadis yang menahan tubuhnya itu bukan orang biasa. Dari perkataan gadis itu,
[Hai, Trea. Dan kau, lain kali lebih berhati-hatilah kalau berjalan]
dia dapat terlihat kalau mereka sudah saling kenal. Gadis itu adalah Rin, itu yang diucapkan oleh gadis yang kulihat di ruangan ini, Treavana Airnnet.
Dia pun dapat mendengar suara langkah kaki orang lain yang ada di museum ini. Rencananya untuk bersantai sepertinya akan gagal.

by haruhi Mon Oct 26, 2009 7:59 pm

Haru menyadari orang yang menahan tubuhnya itu bukan orang biasa. Dari perkataan gadis itu, dia dapat terlihat kalau mereka sudah saling kenal. Dia adalah Rin, itu yang diucapkan oleh gadis yang kulihat di ruangan ini, Treavana Airnnet.
Makin banyak orang di museum itu. Rencananya untuk bersantai sepertinya akan gagal. Dia merasa sedikit tidak enak dia mengetahui nama yang lain, sementara yang lain tidak mengetahui namanya. Dia pun mengenalkan diri, "Namaku Haru."

by **Rin** Mon Oct 26, 2009 8:13 pm

Spoiler:

by **Treavana Airnnet** Mon Oct 26, 2009 8:39 pm

Treavana cukup terkejut ketika seorang gadis yang dikepang dua menabrak Haru dengan cukup kencang. Untunglah Rin menahan mereka berdua sehingga kotak biola yang dipegang Haru tidak jatuh.

"Hai, Trea. Dan kau, lain kali lebih berhati-hatilah kalau berjalan,"

"Halo juga Rin-san..Kalian tidak apa-apa? Tampaknya sakit.."
katanya sambil meletakan gitar museum tersebut.

Gadis kecil itu dilihat Treavana baik-baik. Ia memang belum pernah bertemu dengannya. Baru kali ini ia bertemu anak yang sepertinya masih cukup kecil selain Crein. Dilihatnya di sekelilingnya, Treavana tidak mendapati seseorang pun di samping gadis kecil itu.
"Apakah kau sendirian?"
tanyanya.

Spoiler:

by haruhi Mon Oct 26, 2009 9:13 pm

Haru melihat seorang gadis kecil yang menabraknya. Entah siapa gadis kecil yang rambutnya dikepang dua itu. Dilihat dari wajah Trea, dia juga tidak mengenal gadis kecil itu.

by civilla jellary Mon Oct 26, 2009 9:24 pm

tadinya Jelly berpikir, ia ditabrak oleh sumber suara gaib itu..
makhluk asingkah? monsterkah? entah ia akan diapakan.

"Hai, Trea. Dan kau, lain kali lebih berhati-hatilah kalau berjalan,"
"Halo juga Rin-san..Kalian tidak apa-apa? Tampaknya sakit.."

setelah memastikan yang ditubruknya dan yang menangkapnya adalah manusia, ia membuka matanya..
ia terduduk lemas ke lantai museum yang dingin dan keras sambil menghela nafas dan tersenyum lega

"hahh.. leganya kalian disini...suara aneh yang seram.."

by haruhi Thu Oct 29, 2009 10:58 pm

haruhi wrote:
Spoiler:

by haruhi Thu Oct 29, 2009 11:06 pm

Dari perkataannya,

"Hai, Trea. Dan kau, lain kali lebih berhati-hatilah kalau berjalan,"
"Halo juga Rin-san..Kalian tidak apa-apa? Tampaknya sakit.."

Gadis kecil yang menubruknya itu mengenal Trea dan Rin. Kelihatannya mereka sudah saling mengenal sejak lama. Haru pun ingin segera pergi dari museum ini dan membiarkan acara pertemuan mereka di museum ini.

by **Treavana Airnnet** Fri Oct 30, 2009 10:02 pm

Spoiler:

Treavana melihat, kedua orang yang menabrak maupun ditabrak tidak apa-apa.

"hahh.. leganya kalian disini...suara aneh yang seram.."

Treavana terdiam..
Kalian? Maksudnya aku dan Rin-san ini pertama kalinya aku menemui gadis ini..
Kalau gadis yang membawa kotak biola ini, apakah ia mengenal gadis dikepang dua ini?
pikirnya.

"Mmm..gadis kecil, boleh tahu siapa namamu? Rasanya aku belum berkenalan denanmu.. Namaku Treavana. Treavana Airnnet..Senang berkenalan denganmu~ Kalau lelaki ini Rin-san, dan gadis ini Haru-san"
kata Treavana riang memperkenalkan dirinya dan teman-temannya. Itu sudah menjadi kebiasaannya.

Di belakang gadis tersebut, terpampang sebuah lukisan yang besar, yang belum sempat dilihat baik-baik olehnya. Sebuah gambar gedung berwarna putih*, tampaknya sudah cukup tua.
"Aaa~itu gambar Colloseum!! Keren..."
seru Treavana dengan suara kecil.
Dipandangi lukisan itu baik-baik. Bangunan yang tergambar dalam lukisan itu memang benar-benar Colloseum, seperti yang terdapat di daerah kota di EndEarth ketika ia masih hidup.
"Disini..apakah ada Colloseum?? Rasanya aku ingin pergi ke sana.. Ada yang tahu?"
tanya Treavana pada semuanya. tentu saja ia berharap ada yang menjawab 'ya' karena ia ingin sekali pergi ke sana.

tapi bukan White House*

by haruhi Fri Oct 30, 2009 11:18 pm

[quote="Treavana Airnnet"]

Spoiler:

Haru menyadari kalau Trea belum mengenal anak itu. Dari perkataanya,

"Mmm..gadis kecil, boleh tahu siapa namamu? Rasanya aku belum berkenalan denanmu.. Namaku Treavana. Treavana Airnnet.. Kalau lelaki ini Rin-san, dan gadis ini Haru-san.. Senang berkenalan denganmu~"

Trea kelihatannya orang yang senang berteman dengan orang lain.
Haru mulai membuat suatu pemikiran tentang Trea dan Rin. Ajakan Trea ke Colloseum mungkin sebuah saran yang baik, tapi dia masih penasaran dengan lelaki bernama Rin. Rin kelihatannya kuat, mungkin dia salah satu pesaingnya yang hebat di Colloseum.
Haru menjawab pertanyaan Trea, "Aku tahu.".

by **Treavana Airnnet** Fri Oct 30, 2009 11:40 pm

Spoiler:

Treavana memandangi ketiga orang di hadapannya sambil memasang tersenyumnya, mengharapkan jawaban dari mereka.

"Aku tahu."

Treavana membulatkan matanya,
"Benarkah?? Kau tahu.. berarti ada Colloseum kan di End Earth ini?"
katanya, "Mmm... Bagaimana kalau kita semua pergi ke sana dahulu.. Ada yang mau ikut aku?"

Baginya, pergi ke Colloseum adalah hal yang menyenangkan pula. Melihat-lihat bangunan kuno yang indah.. Pertarungan sengit yang berlangsung disana.. Ia belum tak lelah menyunggingkan senyumannya pada semuanya.
"Kalau jadi, aku sangat bersedia membawa kue kecil dan buah-buahan dari rumahku.. sebagai cemilan di jalan. Bagaimana? Mau kan?"
tanyanya. Kali ini Trevana tampak sedikit mendesak. Tentunya, bila berjalan-jalan jauh lebih menyenangkan bersama teman.

by **Rin** Sat Oct 31, 2009 12:30 am

Spoiler:

Halo juga Rin-san..Kalian tidak apa-apa? Tampaknya sakit..

Rin tidak bereaksi karena ia merasa pertanyaan dari Treavana itu tidak mungkin ditujukan padanya yang sudah menolong 2 anak perempuan itu. Ia hanya membantu kedua anak perempuan itu agar bisa berdiri dengan seimbang kembali. Rin lalu berdiri agak menjauh dari kumpulan orang-orang itu.

hahh.. leganya kalian disini...suara aneh yang seram..

Rin sedikit bingung saat mendengar kata-kata dari perempuan berkepang yang satu ini. Ia hanya diam mendengarkan pembicaraan ketiga gadis di hadapannya ini.

by civilla jellary Sat Oct 31, 2009 5:37 am

"Maaf saya telah menabrak anda. tadi..tadi saya mendengar suara-suara aneh yang berulang-ulang, karena takut saya berlari sambil menutup mata.. maaf.." =.=;

(Merasa) ditatap oleh ketiga orang yang tak sengaja diganggu perbincangannya, ia pun berusaha bangkit. tapi karena lututnya lemas karena takut, Jelly mengurungkan niatnya untuk berdiri dan memilih untuk berkata-kata saja.

"Saya harap anda tidak apa-apa dan terima kasih atas pertolongan tuan yang baik saya tidak terluka, namun Sekiranya anda mau berbaik hati membatu saya berdiri." ^^;
"lutut saya agaknya menolak perintah saya untuk berdiri karena ketakutan"

[quote"Mmm..gadis kecil, boleh tahu siapa namamu? Rasanya aku belum berkenalan denanmu.. Namaku Treavana. Treavana Airnnet..Senang berkenalan denganmu~ Kalau lelaki ini Rin-san, dan gadis ini.."quote]

"Maaf sudah tidak sopan. senang berkenalan dengan anda semua..."

loading sebentar karena teringat beberapa temannya yang agak sensi karena pada awalnya dipanggil dengan sebutan tuan/nona.
Bertekad bukan lagi seseorang di masa lampaunya, kini Jelly membulatkan tekad untuk benar-benar memiliki teman, tanpa ada status sosial ataupun segala peraturan tatakrama yang berlaku di dunia yang sudah berlalu

"..Treavana, Rin dan anda yang saya tabrak..er.. haru klo tidak salah? Saya Civilla Jellary. untuk mempermudah Jelly saja cukup."

kemudian ia melihat Orang yang memperkenalkan diri sebagai Treavana memandang menerawang ke belakangnya.
Penasaran, Jelly pun memutar badannya ikut melihat apa yang begitu menarik perhatian Treavana.

"Aaa~itu gambar Colloseum!! Keren..."

'Colloseum..? Tempat apa itu?'

nampak sebuah lukisan bangunan yang megah dihadapannya. melihat ekspresi wajah treavana yang begitu terkagum, ia juga jadi ingin kesana.

"apa... saya boleh ikut?"

tanyanya agak malu-malu

Spoiler:

by **Rin** Sat Oct 31, 2009 2:14 pm

Rin tidak berkata apa-apa saat Treavana memperkenalkan dirinya kepada orang-orang yang ada di sana. Sebaliknya, Rin merasa cukup tertarik dengan reaksi gadis berambut coklat ini. Rin menaikkan alisnya saat mendengar kata tuan dari gadis berambut kepang dua ini. Entah dari mana asalnya hingga ia bisa memanggil orang dengan cara seperti itu.

"Jangan panggil aku tuan," ujar Rin singkat. Ia tidak suka diganti sebutannya oleh orang lain. Ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri. Mengganti sebutannya seperti mengubah dia menjadi orang lain.

Disini..apakah ada Colloseum?? Rasanya aku ingin pergi ke sana.. Ada yang tahu?

Apa selama dia tinggal di End Earth dia tidak pernah tahu kalau ada colloseum di sini??

Rin menghela nafasnya. Gadis yang mengaku bernama Jelly ini juga membuka suara. Ia memanggil nama Rin tanpa menggunakan kata 'tuan'.

Setidaknya dia sudah mengerti maksudku..

Benarkah?? Kau tahu.. berarti ada Colloseum kan di End Earth ini? Mmm... Bagaimana kalau kita semua pergi ke sana dahulu.. Ada yang mau ikut aku? Kalau jadi, aku sangat bersedia membawa kue kecil dan buah-buahan dari rumahku.. sebagai cemilan di jalan. Bagaimana? Mau kan?

Tampaknya Treavana sangat antusias dan bersemangat untuk pergi ke colloseum. Rin sebenarnya tidak tertarik untuk pergi beramai-ramai dan berombongan seperti ini ke sana. Rin tidak menjawab apa-apa.

apa... saya boleh ikut?

Rin menjawab pertanyaan Jelly dengan suara datar, "Ikut saja. Toh dia mengajakmu juga. Tapi, kalau bisa aku ingin menyendiri," Rin tidak suka pergi beramai-ramai dengan orang yang tidak dikenalnya ke tempat itu.

Spoiler:

by **Treavana Airnnet** Sat Oct 31, 2009 5:28 pm

Spoiler:

by haruhi Sun Nov 01, 2009 3:36 pm

Treavana Airnnet wrote:
Spoiler:

by **Treavana Airnnet** Sun Nov 01, 2009 9:48 pm

Rin yang dari tadi tidak berkata apa-apa akhirnya menjawab pertanyaan Jelly.
Respon atas pertanyaan itujua spendapatn dengan Treavana.

"apa... saya boleh ikut?"

Treavana menyunggingkan senyumnya.
"Tentu saja boleh, mengapa tidak? Tentu saja.. kau akan kubagi kue~ Mungkin akan kubawa Sagu-chan bila boleh masuk ke Colloseum."
jawabnya dengan penuh semangat. Kali ini dijamin, bahwa ia tidak akan berkelana sendirian.

"Ikut saja. Toh dia mengajakmu juga. Tapi, kalau bisa aku ingin menyendiri,"

Raut wajah Treavana yang ceria menjadi tersenyum biasa.
"Sayang sekali.. tapi tak apa. Lain kali kau ikut ya kalau kami pergi lagi~"
katanya dengan ceria walaupun dalam hatinya tentu saja ada perasaan kecewa. Tapi tentu ia harus menghargai keinginan dan kepentingan orang lain. Kehendaknya tidak bisa dipaksakan, agar tak terjadi konflik.
"Kalau Haru-san, bagaimana?"
lanjutnya penasaran. Tentu ia berharap Haru juga ikut pergi.

Tiba-tiba terdengar suara denting piano yang samar.. bunyinya pelan dan permainannya indah
Spontan Treavana terkejut,
"Apakah kalian mendengar suara piano? Indah seka-"
belum selesai ia memuji permainan piano itu, suara piano mendadak menjadi terasa mengerikan. Membawa suasana horor.
Dengan sedikit takut, ia mendekati sumber suara itu, mencari darimana asal bunyi piano. Treavana melangkah ke pintu ruang yang ada dihadapannya, karena kemungkinan besar asal suara itu dari sana.
Dibukanya pintu secara perlahan, dan..

Sebuah piano yang cantik dan tampak mahal berada di sana dan ruangan itu kosong.
Suara piano jelas-jelas berasal dari ruangan itu..
Tidak ada seseorang pun yang memainkannya.
Dengan gemetar Treavana bersembunyi di balik Rin,
"Ka-kalian melihatnya juga..kan..?"

by Sponsored content

..listen to the sound of music.. (finished)

..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Re: ..listen to the sound of music.. (finished)

Mon	Tue	Wed	Thu	Fri	Sat	Sun
		1	2	3	4	5
6	7	8	9	10	11	12
13	14	15	16	17	18	19
20	21	22	23	24	25	26
27	28	29	30	31