What is this place? [open for all]

Dengan ketidaktahuannya, gadis bertongkat mayoret itu jalan menuju sebuah gunung. Ia tidak tahu bahwa itu adalah sebuah gunung berapi.
Tempat apa ini?? mengapa di sini auranya sangat menakutkan?
Tanpa disadari, ia sudah masuk ke dalam are gunung tersebut.
Ia tidak berani menjelajah lebih jauh.
Ia hanya berharap ada seseorang yang menemukannya di situ.
Apakah mungkin ada orang yang akan menemukanku?

Hari yang panas untuk Catriel...
Mood gadis berambut hitam itu sedang agak buruk hari ini... Hutan dan pantai sudah gagal menghiburnya, jadi hanya ada satu pilihan tersisa... Monster. Yang berarti gunung berapi, tempat mereka bersarang...

Dengan lincah Catriel melompati setiap bebatuan yang menghalangi jalannya. Mata scarletnya awas mengawasi setiap pergerakan sekecil apapun di sekitarnya.

Namun sepertinya lagi-lagi ia menemui aura manusia...
[i]Mereka benar-benar berada di mana-mana... tidak di Plaza ataupun Istana, semuanya dipenuhi manusia...[i] keluh Catriel pada diri sendiri.

Dengan berhati-hati, ia melompat dari tepi lembah berbatu yang panas itu. Ia menajamkan inderanya dan mencari-cari di mana letak keberadaan yang baru saja ia rasakan...
Tidak butuh waktu lama bagi Catriel untuk menemukan seorang gadis kecil dengan tongkat mayoret bertampang bingung...

Ingin Catriel pergi saat itu juga. Hawa panas telah menambah buruk perasaannya. Namun bukanlah etika seorang calon Knight bila menghiraukan seseorang dalam kebingungan...

"Apa yang sedang kau lakukan di area berbahaya ini?" tanya Catriel sopan, walau itu tidak menghilangkan nada elegan dan dingin dalam suaranya.

crein berjalan, jalan, ia kehilangan arah tujuannya sendiri, ia buta arah bila tak ada orang lain yang bersamanya...
hue...semoga aku menemukan seseorang di sini...mau tanya jalan
ia terus dan terus berjalan akhirnya melihat dua orang gadis, jarak mereka berdua jauh sekali tapi dari sudut pandang crein mereka berdua terlihat...
sedang apa mereka berdua seperti itu...
ia bermaksud menyapa dan berjalan mendekat

Freya sedang berada di dekat Volcano...
Seperti biasa..menikmati keindahan alam...
Tidak lama kemudian Ia melihat Crein bersama dengan dua orang gadis..
Akhirnya Freya memutuskan untuk menghampiri mereka bertiga..
Disapanya Crein..

"Ah...hai Crein...sedang apa kamu di sini??"
Ujarnya sambil memegang kepala Crein..

"akh! freya nee-chan, lagitersesat seperti biasa, freyanee-chan sedang apa, tumben tidak pacaran ama kiranii-chan" tanya crein kembali

"akh! freya nee-chan, lagi tersesat seperti biasa, freyanee-chan sedang apa, tumben tidak pacaran ama kiranii-chan"

"ah....aku baru saja pulang dari Plaza...dan....."
TENG!
"gah....apanya yang pacaran?????!!!!!sejak kapan coba...."
Ujar Freya yang telah konek setelah beberapa saat diskonek...

"Apa yang sedang kau lakukan di area berbahaya ini?" tanya Catriel sopan, walau itu tidak menghilangkan nada elegan dan dingin dalam suaranya.

"Kakiku hanya membawaku ke sini..Aku bahkan tidak tahu apa tempat ini..", jawab gadis berambut biru muda kepada gadis Knight.
Setelah itu ia merasakan kehadiran seseorang. Ternyata benar, seorang gadis kecil berambut ungu menghampiri mereka.
Mengapa ada gadis kecil, sendirian, berada di tempat ini?
Ketika gadis kecil itu hendak menyapa, seorang gadis lagi menghampiri mereka dan menyapa si gadis kecil berambut ungu.

Catriel mengamati gadis-gadis yang dalam waktu singkat telah berada di tempat panas itu. Tidak ada yang ia kenal... Hal yang wajar, mengingat ia baru saja tiba di End Earth...

"Apa kalian benar-benar suka berjalan-jalan di tengah tempat berbahaya seperti ini?" desahnya. "Aku Catriel. Bisa tolong beri tahu aku tempat monster atau sarang mereka? Aku sedang berburu..."

" Ahh, catrielnee-chan ya, mm... Kalau soal monster aku kurang tau, aku tidak biasa brhadapan degan monster sih,,,"jawab rei sambil termenung
"Ah, kalau begitu apakah freyanee-chan tau tempatnya, kan freya nee-chan sudah lama di sini kan..." Tanya crein mengingat freya sudah lama tinggal di sini.

"Ah, kalau begitu apakah freyanee-chan tau tempatnya, kan freya nee-chan sudah lama di sini kan..."

"hmm....tahu...bagaimana kalau kita semua berlatih dengan melawan monster???...ehehehehe..."
Ujar Freya hanya bercanda...

"Hmm....tempatnya tidak terlalu jauh sih dari sini..."
Lanjut Freya kemudian...

"Tapi...sebentar....siapa namamu dan siapa namamu??"
Tanya Freya pertama kepada gadis berambut biru muda dan kemudian kepada gadis yan satunya...

"Apa kalian benar-benar suka berjalan-jalan di tengah tempat berbahaya seperti ini?" desahnya. "Aku Catriel. Bisa tolong beri tahu aku tempat monster atau sarang mereka? Aku sedang berburu..."

"Tidak..Tidak sama sekali, apalagi aku masih belum tahu kemampuanku..Oya, salam kenal Catriel. Aku Marianne.", jawab gadis bertongkat mayoret kepada gadis berambut hitam yang bertanya.

"Tapi...sebentar....siapa namamu dan siapa namamu??"

"Namaku Marianne...Marianne Volxrade. Aku orang baru di sini. Salam kenal!", jawab gadis berambut biru muda dengan senyuman manis.

"Namaku Marianne...Marianne Volxrade. Aku orang baru di sini. Salam kenal!"

"Namaku Freya...senang berkenalan dengan anda, Nona Marianne..."
Ujar Freya memperkenalkan diri sembari menundukkan badannya..

...Crei terdiam, ia mengira freya telah mejadi laki-laki."Freyanee-chan kamu kan dah punya kiranii-chan, jangan godain cewe lai dong, nanti kiranii-chan marah loh..." Kata crein pada freya, entah apa yang ada di pikiran anak ini sampai ia menganggap freya dan kira pacaran..

"Ah, catrielnee-chan dan marieenee-chan salam kenal..."Kata crei sambil tersenyum dan banyak bunga berterbanga di sekitarnya...

Catriel sedikit mundur, menghindari bunga-bunga yang tiba-tiba bertebaran di sekitar gadis polos itu. Ia berpikir apakah di End Earth ada dewi bunga yang selalu menebar bunga di sekitar anak kecil atau semacamnya...

"Salam kenal juga untuk kalian," balasnya sopan.

Gadis berambut biru muda itu hanya tersenyum pada semua orang yang baru ditemuinya.
"Salam kenal untuk semua!", katanya.
Ternyata orang-orang di sini tidak dapat ditebak sifatnya... Gadis itu hanya tersenyum geli atas pendapatnya sendiri.

Crein menyadari bahwa catriel mundur dari tempatnya..."Em, catrielnee-chan, aku..n...ada apa, ada yang salah," tanya crein sambil berwajah khawatir, kali ini wajahnya dikelilingi cahaya....."Apakah aku melakukan sesuatu yang salah..."Tanyanya lagi...crein bersinar...
(Author: kok jd bngt ya)

Marianne tertawa mendengar ucapan Crein.
Wajahnya bercahaya..Bersinar tepatnya.
"Crein-chan, kau itu memang anak kecil yang polos. Bungamu itu bertebaran sehingga kami menghindar. Mengerti?", balas Marianne menanggapi ucapan Crein dengan nada lembut, seperti selayaknya seorang kakak.
Dia memang polos. Lucu. hahaha.. tawa Marianne dalam hati.

"eh, begitu ya, haha maaf..."jawab crein sambil membuat wajah bodoh.
entahlah, crein memang kalau tersenyum selalu ada bunga-bunga yang berterbangan di sekitarnya, mungkin,...ah, semua juga mungkin...tetapi memang asal muasal bunga dan sinar itu tak pernah jelas.

"Kau sangat lucu ya?", puji Marianne pada Crein.
Indahnya menjadi anak-anak. Mereka tidak terlalu merisaukan masalah. Seperti halnya aku
Wajah ceria Marianne pudar ketika ia mencoba mengingat kenangan masakecilnya.
"....huh..."

"Kau sangat lucu ya?"

"eh...bu...bukan gitu kok...aku...aku..." crein tergagap, ia tersipu dan mukanya memerah karena malu. crein tak tahan kalau dipuji , ia menjadi malu dan tak karuan.

"....huh..."

crein kaget mendengar desahan dari marianne.
"mariannenee-chan, ada apa, ada yang sakit??" tanya crein dengan khawatir.

Catriel, yang tidak terbiasa dengan perbincangan ringan seperti ini, hanya mengawasi dengan tertarik pada obrolan mereka... Menurutnya, Crein dan Marianne agak mirip dan akan bisa menjadi akrab.

"mariannenee-chan, ada apa, ada yang sakit??"

Catriel tetap diam saat Crein terlihat khawatir terhadap Marianne yang termenung. Ia tahu penyebabnya, dan ia tahu ia tidak berhak mengusik masa lalunya...

"Crein, Marianne tidak sakit. Bagaimana kalau kita keluar dari tempat panas ini dan mencari tempat yang lebih sejuk?" kata Catriel setelah keheningan yang agak lama.

"he? mau kemana?? mau jalan-jalan...uwah!!!! asik...asik..." sifat kekanak-kanakan crein mulai keluar dan ia mulai berlonjak kegirangan berikut cahaya yang muncul di sekitarnya.
deg!
crein membatu dan sadar
"ma..maaf....aku bersifat memalukan" crein malu dan mukanya pun memerah ///o///

"eh...bu...bukan gitu kok...aku...aku..." crein tergagap, ia tersipu dan mukanya memerah karena malu. crein tak tahan kalau dipuji , ia menjadi malu dan tak karuan.

"Tuh kan. Kau memang lucu. Akuilahh!", goda Marianne pada Crein.

"Crein, Marianne tidak sakit. Bagaimana kalau kita keluar dari tempat panas ini dan mencari tempat yang lebih sejuk?" kata Catriel setelah keheningan yang agak lama.

"Iya. Aku hanya berfikir saja. Ayo kita jalan.", tanggap Marianne.

"ma..maaf....aku bersifat memalukan" crein malu dan mukanya pun memerah ///o///

"Hahaha..Tidak Crein. Jangan malu seperti itu. Kita semua terkadang begitu juga kok. Apalagi saat kita mersa, sangaaaat senang. Betul begitu?", tanya Marianne pada Catriel dan Crein.

"Hahaha..Tidak Crein. Jangan malu seperti itu. Kita semua terkadang begitu juga kok. Apalagi saat kita mersa, sangaaaat senang. Betul begitu?"

"ah! betul-betul! baiklah! kalau begitu kemana kita sekarang!..." lanjut crein bersemangat sekali

"ah! betul-betul! baiklah! kalau begitu kemana kita sekarang!..." lanjut crein bersemangat sekali

"Aku tidak tahu. Aku belum terlalu mengenal tempat ini. Catriel, ada pendapat?", tanya Marianne pada gadis berambut hitam yang mengusulkan untuk pergi ke tempat yang lebih sejuk.