I'm all alone [finished]

crein terus berlari dan berlari tak sadar ia sudah berada di lembah...
ah...lembah yang sejuk aku di sini saja deh
pikir crein, ia yang sedang sedih menangis dan terus menangis sambil ditemani oleh hembusan angin yang sejuk dan tiada henti
kiranii-chan hidoi
padahal ia sendiri yang egois...

Treavana yang terus berlari dari rumah Kira mengejar Crein akhirnya berhasil menemukannya. Dengan langkah pelan dia menghampiri Crein

"Crein, apakah kau mau disini saja? Boleh kutemani?"tanya Treavana dengan berhati-hati.

"ng...hiks boleh, gapapa kok"
sahut crein sambil menghapus air matanya....
ah, ternyata trevana mengikutiku ke sini
"maaf merepotkan...aku..."
kupikir kiranii-chan yang salah ternyata...kalau dipikir ini semua salahku...
pikirnya,air matanya terus dan terus mengalir

crein tidak biasa ditinggal oleh orang-orang, makanya ketika dibilang sama kira mereka mau pergi berdua dia sedih sekali

"Ini, untuk menghapus air matamu"kata Treavana menyodorkan sapu tangannya.

Angin bertiup sepoi-sepoi disna dan tiba terlihat ada sesuatu datang ke arak mereka, melambai-lambaikan tangannya..

"Ng?? siapa itu??"kata Treavana bingung.

"terima kasih" kata crein berusaha tersenyum sambil mengambil saputangan yang ditawarkan

"n...entahlah...aku baru di sini...jadi aku tidak tau segalanya..."jawabnya sambil melihat ke arah yang dimaksud
bayangan yang mencurigakan...

Semakin lama.. bayangan itu semakin dekat..
dan ternyata..

"Sagu-chan!! Ya ampun, kau megejar kami sampai ke sini?!"
seru Treavana kaget.
Sagu-chan membawa parsel milik Crein, sebuah karangan bunga mawar biru dan taplak meja. Dia tampak persis dengan maling tengah malam yang kabur membawa hasil jarahannya setelah beraksi.

Pantas saja dia mencurigakan...
"Hei!! kenapa kau membawa parsel milik Crein? kau kan tidak boleh membawa barang milik orang lain sembarangan"tegur Treavana sementara kaki Sagu-chan tampaknya sedikit gemetaran karena terlalu banyak berlari.

"ahahahahahahaha...."crine tertawa melihat wujud sagu yang begitu aneh
airmatanya mengalir tapi tawanya sangat mempesona, bunga-bunga kembali muncul di sekelilingnya
"ahahahaha...sagu lucu sekali" tampangnya seperti anak kecil (memang)
"ah! kuenya mau dong sagu" kata crein melihat parcelnya. airmatanya sudah berhenti dan senyumnya terkembang lagi walau pipinya masih merah karena habis menangis

tiba-tiba duniannya serasa berputar, kepalanya begitu berat dan kesadarannya mengabur
"eh?..."
lalu crein terjatuh di situ, pipinya masih merona merah dan wajahnya pucat, napasnya tersenggal
sepertinya ada yang aneh dengannya

Sagu-chan yang mau mengeembalikan parselnya kepada Crein kaget,begitu juga Treavana.

"Crein..? Kamu kenapa?"
tanya Treavana khawatir sambil mendekatinya.
Sagu-chan mengikutinya di belakangnya."

crein hanya menggumam , sepertinya ia sakit. kondisi tubuhnya panas
sementara lembah di sekelilingnya sudah tak dikenali ia membuka matanya sedikit...dan bergumam
"to...long..."
setelah itu crein kembali pingsan dan kondisinya semakin memburuk

Spoiler:

Spoiler:

"Aduh.. bagaimana ini.."kata Treavana dengan cemas, "Apa sebaiknya Crein kubawa pulang?"

Lalu Treavana menggotong Crein kembali ke rumah Kira, diikuti oleh Sagu-chan sambil membawa barang-barangnya..


[Treavana out]